Jakarta, Investigasi.WartaGlobal.Id – Sebuah video beredar luas di media sosial dengan narasi bahwa mantan Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti, menyerukan pencopotan Puan Maharani dari kursi Ketua DPR RI. Video tersebut disertai kutipan palsu yang berbunyi: “Walaupun gagal bubarkan DPR, minimal copot Puan dari Ketua DPR RI, Puan tidak punya kapabilitas dan tidak pro rakyat.”
Namun setelah dilakukan pemeriksaan fakta, klaim tersebut terbukti tidak benar. Tim Pemeriksa Fakta Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo) melalui kanal TurnBackHoax menemukan bahwa tidak ada bukti kredibel yang mendukung narasi tersebut. Faktanya, Susi Pudjiastuti tidak pernah menyerukan pencopotan Puan Maharani dari jabatannya.
Penelusuran dilakukan dengan menggunakan kata kunci “Susi Pudjiastuti minta Puan mundur dari DPR” di mesin pencarian Google. Hasilnya mengarah ke pemberitaan iNews berjudul “Susi Pudjiastuti Sentil Keras DPR, Minta Puan Pecat Anggota Dewan yang Tak Punya Empati” yang terbit pada Jumat, 5 September 2025. Dalam berita tersebut dijelaskan bahwa Susi melalui akun X miliknya hanya meminta Puan untuk memecat anggota DPR yang tidak memiliki empati kepada rakyat, bukan mendesak agar Puan sendiri dicopot dari jabatan Ketua DPR RI.
Unggahan video yang memutarbalikkan pernyataan Susi itu pertama kali menyebar di platform X dan TikTok, serta telah mendapatkan lebih dari 23.300 tanda suka dan 4.900 komentar per 15 Oktober 2025. Konten ini tergolong fabricated content atau konten palsu yang sepenuhnya dibuat-buat, karena mengubah substansi pernyataan asli dengan tujuan memancing emosi publik.
Faktanya, dalam pernyataannya yang asli, Susi Pudjiastuti justru menekankan pentingnya empati para wakil rakyat terhadap penderitaan masyarakat pasca-aksi unjuk rasa yang menelan korban jiwa. Ia mendesak agar DPR dan ketuanya, Puan Maharani, berani menegur bahkan memecat anggota legislatif yang tidak peka terhadap aspirasi rakyat.
Dengan demikian, narasi yang menyebut bahwa Susi Pudjiastuti menyerukan pencopotan Puan Maharani dari kursi Ketua DPR RI adalah tidak benar dan menyesatkan. Publik diimbau agar berhati-hati terhadap penyebaran video manipulatif yang mengandung potongan pernyataan atau kutipan palsu tanpa verifikasi sumber.
“Jangan asal percaya dengan potongan video yang belum tentu benar. Periksa dulu sumbernya, karena kadang yang disebarkan bukan kebenaran, tapi provokasi,” ujar salah satu pemeriksa fakta Mafindo dalam keterangannya.
KALI DIBACA
.jpg "Buat Situs Media Ke Kami Saja")
