Investigasi Penyelundupan Solar Subsidi di Bone: Mafia Solar Kian Marak. - Investigasi Warta Global

Mobile Menu

TOP ADS

Responsive Leaderboard Ad Area with adjustable height and width.

More News

logoblog

Investigasi Penyelundupan Solar Subsidi di Bone: Mafia Solar Kian Marak.

Sunday, 13 October 2024
Truk tangki BBM ilegal ditemukan di Kabupaten Bone.


INVESTIGASI SULSEL, Bone, Sebuah truk tangki industri berkapasitas 10.000 liter BBM solar bersubsidi menjadi sorotan setelah didapati oleh tim investigasi dari Lembaga Aspirasi Nusantara (LAN) pada Sabtu, 12 Oktober 2024. Truk berwarna biru putih yang dioperasikan oleh PT Anigos Jaya Perkasa ini ditemukan di Kecamatan Tanete Riattang, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan. Truk tersebut diduga terlibat dalam jaringan penyelundupan solar subsidi ke Morowali.


Sopir truk, berinisial Agus, diduga mendapatkan perlindungan dari oknum tertentu, yang semakin menguatkan dugaan adanya praktik mafia BBM. Truk ini sempat dikelola oleh PT Zoel Global Mandiri sebelum akhirnya beralih ke PT Anigos Jaya Perkasa.


Investigasi truk penyelundup BBM di jalur Tanete Riattang.


Kecurigaan terhadap aktivitas ilegal ini semakin kuat setelah laporan media pada 8 Oktober 2024 mengungkap bahwa truk tersebut beroperasi tanpa izin resmi dari BPH Migas, Pertamina, atau dokumen lain yang sah. Dugaan semakin berkembang bahwa solar bersubsidi yang diangkut berasal dari gudang penimbun ilegal di Kabupaten Bone.


Kegiatan penyelundupan solar subsidi ini jelas melanggar Undang-Undang No. 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi, yang melarang penyalahgunaan distribusi dan niaga BBM bersubsidi. Ancaman hukuman bagi para pelaku penyelundupan ini tidak main-main: hingga enam tahun penjara dan denda mencapai Rp 60 miliar.

Solar subsidi ilegal diselundupkan menuju Morowali.


Ironisnya, meski praktik ini semakin marak, para pelaku tampaknya kebal hukum. Ketidakmampuan aparat penegak hukum, terutama di wilayah Polres Bone, menjadi sorotan masyarakat. Kerugian akibat aktivitas ilegal ini tidak hanya dirasakan oleh negara, tetapi juga petani dan nelayan yang seharusnya menjadi penerima manfaat dari BBM bersubsidi.


Hingga berita ini diturunkan, pihak PT Anigos Jaya Perkasa maupun kepolisian setempat belum memberikan tanggapan resmi terkait temuan ini. Publik terus mendesak tindakan tegas terhadap pelaku penyelundupan yang telah merugikan banyak pihak dan memperburuk situasi distribusi BBM subsidi di wilayah tersebut.


Red Bone


KALI DIBACA

No comments:

Post a Comment