HAL-SEL, Investigasi WartaGlobal. id - Desa Dowora, Gane Barat Selatan, Halmahera Selatan - Masyarakat Desa Dowora yang telah tinggal berabad-abad di wilayah ini merasa sangat disayangkan dengan kondisi akses air bersih yang hingga kini belum terwujud. Keluhan ini muncul sebagai bentuk kekecewaan atas kurangnya perhatian Pemerintah Daerah (Pemda) Halmahera Selatan terutama Bupati Hasan Ali Bassam Kasuba, Helmi Umar Muchsin dan Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Kadis Perkim) Ikbal Hi. Mustafa, terhadap kebutuhan air bersih untuk warga.
Warga Dowora menyatakan bahwa air bersih adalah kebutuhan pokok yang seharusnya menjadi prioritas, namun realitanya mereka masih harus mengandalkan sumber air yang tidak terjamin kebersihannya. Hal ini menimbulkan kekhawatiran akan dampak kesehatan dan kualitas hidup masyarakat," ujarnya
"Terasa seperti dianak tirikan," kata salah satu warga Dowora, mengungkapkan perasaan frustrasi. Mereka merasa bahwa wilayah mereka kurang mendapat perhatian dibandingkan dengan desa-desa lain di Halmahera Selatan, padahal kebutuhan air bersih adalah hak dasar yang seharusnya dipenuhi.
Masyarakat menuding kurangnya kepedulian Pemda Halsel dan Kadis Perkim sebagai penyebab utama lambannya penanganan masalah ini. Janji-janji tentang pengalokasian anggaran untuk proyek air bersih, yaitu perubahan APBD 2025 untuk desa Dowora, seperti yang pernah disampaikan Kadis Perkim Ikbal Hi. Mustafa, dinilai belum terealisasi, menambah kekecewaan warga.
Warga Dowora kini berharap adanya tindakan nyata dari pemerintah untuk segera mengatasi masalah ini. Mereka mengajak Pemda Halsel dan Kadis Perkim untuk turun langsung melihat kondisi lapangan dan mendengar aspirasi masyarakat, agar kebutuhan air bersih bisa segera terwujud," harpan warga.
Hingga berita ini diturunkan, upaya konfirmasi kepada Kadis Perkim Halsel Ikbal Hi. Mustafa belum mendapat respons. Masyarakat Dowora tetap berharap adanya perubahan dan perhatian serius dari pemerintah demi meningkatkan kualitas hidup mereka.
.jpg "Buat Situs Media Ke Kami Saja")
