“Runtuhkan Sarang Narkoba Berkedok Hiburan!” — Mahasiswa dan Pemuda Langkat–Binjai Gedor Mabes Polri, Desak Presiden Evaluasi Aparat dan Robohkan Diskotik Blue Nigh - Investigasi Warta Global

Mobile Menu

Pendaftaran

Klik

More News

logoblog

“Runtuhkan Sarang Narkoba Berkedok Hiburan!” — Mahasiswa dan Pemuda Langkat–Binjai Gedor Mabes Polri, Desak Presiden Evaluasi Aparat dan Robohkan Diskotik Blue Nigh

Monday, 3 November 2025

InvestigasiWartaGlobal.id | Jakarta, 3 November 2025 — Puluhan mahasiswa dan pemuda yang tergabung dalam Persatuan Mahasiswa dan Pemuda Langkat–Binjai (PMPLB) menggelar aksi keras di depan Mabes Polri, Jakarta, Senin (3/11/2025).

Dipimpin oleh orator Billy, massa menyerukan agar Kapolri dan Presiden Joko Widodo segera mengevaluasi total kinerja aparat penegak hukum di Kota Binjai, menyusul munculnya kembali tempat hiburan malam Blue Nigh yang diduga menjadi pusat peredaran narkoba dan praktik maksiat.

Billy menilai, berdirinya kembali diskotik itu merupakan bentuk pelecehan terhadap hukum dan pembangkangan terhadap tindakan tegas Gubernur Sumatera Utara, Bobby Nasution, yang pada 14 Agustus 2025 lalu telah merobohkan Diskotik Blue Star—tempat yang sama—karena terbukti melanggar aturan dan menjadi sarang narkoba.

“Blue Star sudah dirobohkan, tapi kini muncul Blue Nigh yang lebih megah. Ini penghinaan terhadap hukum! Di mana aparat selama ini?” teriak Billy di depan Mabes Polri.


Massa juga menyinggung tragedi 30 Oktober 2025, di mana seorang pengunjung bernama Rivaldi diduga meninggal akibat overdosis usai menghadiri pembukaan perdana diskotik Blue Nigh.

Ironisnya, menurut data Kejaksaan tahun 2022, Kota Binjai menjadi kota dengan peredaran narkoba tertinggi di Sumatera Utara, meski secara geografis kecil dan dikelilingi kekuatan aparat lengkap—mulai dari Polres Binjai, Brimob Wilayah Sumatera, Kodim, Batalyon Arhanud, Batalyon Raider, hingga BNN, serta hanya 12 kilometer dari Markas Kodam I Bukit Barisan.

“Kekuatan aparat begitu besar, tapi narkoba tetap merajalela. Ini bukan lagi kelalaian, tapi dugaan pembiaran dan kongkalikong!” ujar Billy dengan nada tegas.


Massa PMPLB menuntut empat langkah konkret:

1. Evaluasi total seluruh aparat keamanan di Kota Binjai.

2. Perintah tegas Presiden untuk merobohkan permanen Diskotik Blue Nigh.

3. Penangkapan pengusaha berinisial S dan istrinya yang diduga terlibat jaringan narkoba dan perjudian.

4. Penyitaan seluruh aset hasil kejahatan narkoba dan praktik ilegal.


Aksi berlangsung tertib namun penuh tekanan politik dan moral. Para demonstran menegaskan akan menggelar aksi lanjutan dengan skala lebih besar jika pemerintah dan aparat tidak segera bertindak.

“Kami akan terus turun ke jalan. Binjai harus bersih dari narkoba dan aparat yang bermain di dalamnya!” tutup Billy lantang di hadapan ratusan peserta aksi.



(Tim InvestigasiWartaGlobal.id – Jakarta)

KALI DIBACA