Issu Tidak Sedap: Tradisi hukuman "ngecor" di Ponpes Al-Khoziny, - Investigasi Warta Global

Mobile Menu

Top Ads

Responsive Leaderboard Ad Area with adjustable height and width.

Tranding Nasional

🎉 Dirgahayu Republik Indonesia ke-80 — 17 Agustus 1945 - 17 Agustus 2025 🎉

More News

logoblog

Issu Tidak Sedap: Tradisi hukuman "ngecor" di Ponpes Al-Khoziny,

Monday, 6 October 2025


Sidoarjo Jatim 6/10/2025, InvestigasiWartaGlobal. Id
Tradisi hukuman "ngecor" di Ponpes Al-Khoziny, Kecamatan Buduran, Sidoarjo:Ponpes Al-Khoziny di Kecamatan Buduran, Sidoarjo, diisukan memiliki tradisi hukuman bagi para santri yang melanggar aturan berupa "ngecor" atau ikut membantu proses pengecoran bangunan pondok. Wali santri asal Pasuruan, Noer, mengatakan bahwa keponakannya, Soegik, menjalankan pengecoran atap bangunan pada Senin (29/9) sore sebagai bagian dari hukuman tersebut.Bupati Sidoarjo, Subandi, menyatakan bahwa tradisi "ngecor" ini adalah tradisi lama yang merupakan bentuk gotong royong yang sudah ada sejak dulu, sejak masa kecil mereka. Ia mengatakan akan mengimbau kepada pondok pesantren agar tradisi ini tidak sampai membahayakan santri, supaya anak-anak bisa belajar secara maksimal, meskipun semangat gotong royong tetap dipertahankan.Seorang santri Ponpes Al-Khoziny mengaku bahwa hukuman tersebut sudah seperti tradisi, di mana jika santri kedapatan bolos, mereka diminta ikut membantu tukang dalam pengecoran bangunan. 

Namun, santri tidak wajib melakukannya secara penuh dan biasanya hanya ikut proses yang biasa dilakukan tukang bangunan.Menteri Agama RI, Nasaruddin Umar, saat meninjau ponpes tersebut, menyatakan bahwa ia tidak mengetahui adanya tradisi seperti itu secara resmi, dan menyampaikan bahwa pembangunan ponpes harus sesuai standar yang telah ditetapkan.Di sisi lain, seorang alumnus Ponpes Al-Khoziny membantah kabar bahwa para santri diwajibkan mengecor sebagai hukuman. Menurut alumnus tersebut, berita itu adalah hoaks dan menjelaskan bahwa yang ada adalah tradisi "roan," yaitu gotong royong secara sukarela untuk kebersihan dan pembangunan, bukan hukuman.Insiden ambruknya bangunan tiga lantai 

Ponpes Al-Khoziny pada Senin (29/9) mengungkap cerita tentang tradisi ini, di mana ratusan santri sedang salat Ashar saat musala yang sedang dalam tahap pengecoran itu runtuh, menyebabkan korban jiwa dan luka-luka, termasuk santri yang sedang terlibat dalam pengecoran.Intinya, tradisi "ngecor" di Ponpes Al-Khoziny merupakan sebuah bentuk gotong royong yang sudah lama ada, dipandang oleh sebagian pihak sebagai hukuman untuk santri yang melanggar aturan, namun juga ditafsirkan sebagai kerja bersama secara sukarela. Pihak terkait mengimbau agar tradisi tersebut dijalankan dengan aman dan tidak mengganggu aktivitas belajar para santri