
Surakarta – InvestigasiGWI.com | Penanganan Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) di Indonesia selama ini masih meninggalkan persoalan serius. Stigma, diskriminasi, hingga perlakuan tidak manusiawi justru lebih sering diterima ODGJ daripada layanan kesehatan yang layak. Fakta inilah yang mendorong Babinsa Koramil 03/Serengan Kodim 0735/Surakarta, Sertu Suwarno, ikut terjun langsung dalam Bimbingan Teknis (Bimtek) Kawan Raga Jiwa di Pendopo Kelurahan Serengan, Kamis (4/9/2025).
Bimtek yang menghadirkan narasumber Ida Prihatin, S.Kep., Ns., pemegang program Keswamas Puskesmas, menyoroti lemahnya sistem layanan kesehatan jiwa di tingkat masyarakat.
> “Bimtek ini membahas perawatan kesehatan jiwa agar ODGJ yang sering kali dibiarkan, bisa mendapat layanan yang lebih manusiawi,” tegas Ida.

Data lapangan menunjukkan, ODGJ masih kerap dipasung, dikucilkan, bahkan dianggap aib keluarga. Hal ini menegaskan bahwa persoalan bukan hanya medis, tapi juga menyangkut mentalitas dan kesadaran sosial.
Sebanyak 20 peserta hadir dalam Bimtek, terdiri dari kader kesehatan jiwa, Linmas, perwakilan warga, Babinsa, dan Bhabinkamtibmas. Mereka dilatih untuk mampu mendeteksi, menangani, hingga memberikan pendampingan langsung bagi ODGJ.
Kepala Kelurahan Serengan, Sumaryanto, S.Si., menegaskan pentingnya langkah nyata di lapangan.

> “Kita ingin semua pihak punya pemahaman yang sama, agar ODGJ tidak lagi dipandang sebelah mata. Mereka berhak mendapatkan perlakuan manusiawi,” ucapnya tegas.
InvestigasiGWI.com menilai, Bimtek ini membuka tabir lemahnya perhatian terhadap isu kesehatan jiwa di masyarakat. Penanganan ODGJ tidak bisa hanya sebatas wacana, melainkan butuh tindakan nyata dari aparat, tenaga kesehatan, dan seluruh lapisan masyarakat. Jika tidak, stigma dan diskriminasi akan terus menjadi luka sosial yang tak kunjung sembuh.
(Agus Kemplu/InvestigasiGWI.com)