Luwu Timur,InvestigasiWartaglobal.id – Dalam kurun lima hari, Luwu Timur harus menghadapi dua peristiwa memilukan. Di Kecamatan Towuti, lahan petani yang biasanya hijau kini mendadak berubah warna hitam kecoklatan disebabkan tercemar rembesan minyak akibat kebocoran pipa PT Vale Indonesia, membuat panen terancam gagal.
Belum pulih dari luka ekologis itu, duka lain datang lebih keras: kobaran api melahap 46 rumah di Soroako, Kecamatan Nuha, Rabu (27/08/25), memaksa ratusan jiwa kehilangan tempat tinggal.
Ketua Pelaksana Harian Lak HAM Indonesia (LHI), Iskaruddin, menyampaikan rasa duka mendalam atas musibah yang datang bertubi-tubi.
“Di Towuti, petani cemas kehilangan penghidupannya. Di Nuha, saudara-saudara kita kehilangan atap tempat berteduh. Dua musibah ini datang hampir bersamaan, meninggalkan luka yang begitu dalam bagi masyarakat kita,” tuturnya dengan suara berat.
Di tengah duka melanda, Iskar juga memberikan penghargaan atas langkah cepat pemerintah dan aparat yang turun langsung di lokasi musibah di Soroako.
“Kami mengapresiasi kehadiran Bupati Luwu Timur, Kapolres Luwu Timur, serta jajaran PT Vale Indonesia yang langsung hadir di lokasi kebakaran. Kehadiran mereka di tengah warga yang sedang kehilangan rumah memberi sedikit penghiburan dan menunjukkan kepedulian,” ucapnya.
Hari-hari ini, Luwu Timur berduka. Dari sawah yang gagal panen hingga rumah yang rata dengan tanah, masyarakat dihadapkan pada cobaan berat. Namun di balik kesedihan itu, ada harapan: bahwa kepedulian, kebersamaan, dan langkah nyata dari semua pihak dapat menjadi penopang bagi warga yang sedang terluka.
