Investigasi,Wartaglobal.id,Sintang– Ketika dunia berjuang menjaga kelestarian lingkungan, ironi besar terjadi di Mengkurai, Kecamatan Sintang Kota. Penambangan Emas Tanpa Izin (PETI) di wilayah ini terus beroperasi, tak tersentuh hukum, dan semakin merajalela.
Sabtu, 22 Februari 2025, tim investigasi media menguak fakta mengejutkan: PETI bukan sekadar tambang ilegal, tetapi bom waktu yang siap meledak kapan saja.
Di lokasi, suara mesin pengeruk menggema, memecah kesunyian alam yang dulu asri. Lumpur bercampur merkuri mengalir ke sungai, menghancurkan ekosistem yang telah ada selama ratusan tahun.
Para penambang bekerja tanpa takut, seolah hukum hanyalah bayang-bayang yang tak pernah benar-benar hadir. Siapa yang melindungi mereka?
Bukan hanya alam yang menjadi korban, tetapi juga manusia. Sungai yang dulu menjadi sumber kehidupan kini beracun, mengancam kesehatan warga sekitar.
Penyakit akibat pencemaran mulai bermunculan, tetapi tak ada tindakan nyata dari pihak berwenang.
Apakah nyawa manusia sudah tak lebih berharga dibandingkan emas yang digali dari perut bumi?
Keuntungan besar dari PETI dinikmati segelintir orang, sementara masyarakat sekitar dibiarkan menanggung dampak buruknya.
Pertanian rusak, air bersih langka, dan ketegangan sosial meningkat. Warga yang ingin bersuara pun memilih diam, takut terhadap kekuatan tak kasat mata yang melindungi tambang ilegal ini.
Ketidaktegasan aparat semakin memperkeruh keadaan. Operasi razia yang hanya sebatas formalitas tanpa penindakan konkret membuat PETI terus berjalan tanpa hambatan.
Jika ini terus dibiarkan, tak hanya lingkungan yang hancur, tetapi kepercayaan masyarakat terhadap hukum pun akan lenyap.
Pemerintah tak bisa terus bermain aman. Penindakan tegas dan sistematis harus segera dilakukan, tanpa kompromi dan tanpa tebang pilih.
Siapa pun yang melindungi aktivitas ilegal ini harus diungkap dan dihukum. Jika tidak, PETI akan terus menjadi benalu yang menggerogoti masa depan Sintang.
Namun, tindakan represif saja tidak cukup. Alternatif ekonomi yang berkelanjutan harus diberikan kepada masyarakat.
Program pengembangan pertanian, ekowisata, dan industri kreatif bisa menjadi solusi agar mereka tak lagi tergoda oleh aktivitas ilegal yang merusak.
Kini, pertanyaannya: Apakah pemerintah akan membiarkan bom waktu ini terus berdetak hingga akhirnya meledak? Ataukah mereka akan bertindak sebelum semuanya terlambat? Sintang butuh jawaban, dan jawaban itu harus datang sebelum semuanya terlambat.(ML.007)
KALI DIBACA
No comments:
Post a Comment