Modus Baru, Pengecer Ke Pengecer gas melon 35 ribu, Iskar : Polsek Ikut Awasi - Investigasi Warta Global

Mobile Menu

TOP ADS

Responsive Leaderboard Ad Area with adjustable height and width.

More News

logoblog

Modus Baru, Pengecer Ke Pengecer gas melon 35 ribu, Iskar : Polsek Ikut Awasi

Saturday, 8 February 2025

Luwu Timur, Investigasi.Wartaglobal.id. - Sebuah video yang beredar memperlihatkan salah satu pengecer tabung LPJ 3 Kg yang melakukan penjualan tabung diatas harga yang ditetapkan Pemerintah, dimana pengecer ini kedapatan menjual 35.000 ribu/tabung.

Adapun isi percakapan dalam video tersebut memperlihat sesorang bertanya ke salah satu pemilik warung yang juga seorang pengecer.

"Berapa harga tabung kita jualkan mas.? tanya seseorang sambil mengarahkan Video ke arah puluhan tabung gas melon.

" Tergantung modal mas, modalnya 28 kita jualkan 30 rb, kalau modal 32 kita jual 35 rb, jawab si pemilik warung (pengecer).

" Ambil di pangkalan mana mas,  si pemilik warung menjawab dari pengecer juga mas." 

Dari informasi yang di terima oleh tim media video tersebut diambil hari ini Sabtu 8 februari 2025 di Kecamatan Tomoni Kabupaten Luwu Timur, Sulsel.

Menanggapi video tersebut Iskaruddin Ketua Pelaksana Harian Lak HAM INDONESIA,dalam keterangan tertulisnya kepada media mengatakan
Ini salah satu lagi alasan tabung gas elpiji 3 kg itu mahal dan langka di Luwu Timur "dari pengecer ke pengecer". Ungkap iskar yang juga pendiri FPM Lutim.

Iskar juga menambahkan, " Kemarin kita temukan Pengecer beli di pangkalan 28 ribu/tabung, 1 pengecer dapat tabung 20 buah, Bisa saja modus ini sama dengan kejadian dalam video,
Kalau pengecer yang bersentuhan langsung dengan pangkalan dengan harga 28.000 ribu maka untuk mendapatkan untung cepat dan lancar maka pengecer tersebut menjualnya lagi ke pengecer yang lain dengan harga 30-32 ribu/maka pengecer selanjutnya menjual dengan harga 35-38 ribu," ungkapnya.

Kelangkaan bisa terjadi adanya  penimbunan di pengecer karena mereka punya puluhan tabung gas tertahan dan tidak tersalur langsung ke masyarakat. Informasi diperoleh para pengecer punya tabung di atas 10 tabung sementara ada ratusan jumlah pengecer di Luwu Timur padahal hampir semua desa punya pangkalan 2-10 bahkan ada desa lebih sepuluh pangkalannya.

" Untuk mengatasi persolan ini kami minta pihak Kepolisian Sektor (Polsek) wilayah hukum Polres Luwu Timur turut andil dalam pengawasan penyaluran di pangkalan," harap iskar.

" Informasi yang kami terima bahwa aturan yang diberikan agen ke pangkalan ada 10% dari jumlah kuota tabung gas elpiji 3 kg diperuntukan khusus UMKM sementara data dari agen rata-rata pangkalan memiliki kuota tabung 80-150, jadi jika 10 % kuota tertinggi 150 berarti pangkalan hanya bisa memberikan pengecer atau UMKM itu 15 tabung dan tidak boleh lebih," pungkas Iskar.

KALI DIBACA

No comments:

Post a Comment