Luwu Timur,Investigasi.Wartaglobal.id - Ditengah situasi kelangkaan dan mahalnya tabung gas LPJ 3 Kg di Kabupaten Luwu Timur Sulsel, membuat Forum Persaudaraan Masyarakat Luwu Timur selaku Lembaga Perwakilan masyarakat untuk menyuarakan aspirasi dan keresahan ditengah sulitnya mendapatkan tabung elpiji 3 k½g dengan kondisi cukup mahal.
Melihat kondisi tersebut membuat FPM mengelar Audiesi dan Rapat Dengar Pendapat bersama DPRD Luwu Timur dengan melibatkan sejumlah Dinas terkait dan Agen Distributor elpiji beberapa waktu lalu,
Adapun hasil kesepakatan usai dilakukan dengar pendapat tersebut diantaranya FPM Lutim tetap melakukan pemantauan dan pengasawan terhadap pangkalan-pangkalan nakal yang menyalurkan tabung elpiji diatas Harga Eceran Tertinggi (HET) dan lebih mementingkan pengecer dibanding warga sekitar.
Hari ini (Rabu 5/2) kembali FPM Lutim menemukan salah satu pengkalan yang diduga melakukan penyaluran elpiji ke pengecer dengan menjual diatas HET dengan harga Rp. 25-28.000/tabung.
" Hari ini kami bersama teman-teman menemukan pengecer di desa puncak indah menjual tabungnya dengan harga 35.000/tabung, Setelah kami telusuri dan melakukan komunikasi ke Pengecer tersebut akhirnya mengakui bahwa dia mendapatkan tabung tersebut di pangkalan dengan harga 25-28.000/tabung" ungkap Herman Ketua FPM Lutim,
Berbekal informasi tersebut FPM Lutim akhirnya menemukan pangkalan yang dimaksud dan dilakukan konfirmasi hingga pangkalan agen tersebut diketahui PT."H" sontak mengakui bahwa itu benar dirinya yang memberikan tabung untuk diecer sebanyak 20 tabung dengan harga 25-28.000 ribu/tabung itu
" Atas tindakan tersebut Pangkalan ini berjanji di hadapan kami untuk tidak lagi melakukan penjualan ke Pengecer," kata Herman menirukan ucapan pemilik pangkalan.
" Namun kondisi ini sudah menjadi atensi dan komitmen bersama saat RDP bahwa kita harus menindak tegas pangkalan yang nakal dan atas temuan ini tentunya akan kami laporkan langsung ke dinas terkait dan akan dilakukan persuratan ke PT."H" untuk memberi sanksi terhadap pangkalan tersebut," pungkas Herman.
(Mul)
KALI DIBACA
No comments:
Post a Comment