TIm Gabungan Kembali Sidak Tabung Gas LPG 3 Kg Di Angkona - Investigasi Warta Global

Mobile Menu

TOP ADS

Responsive Leaderboard Ad Area with adjustable height and width.

More News

logoblog

TIm Gabungan Kembali Sidak Tabung Gas LPG 3 Kg Di Angkona

Thursday, 16 January 2025

Investigasi,Wartaglobal.id, Luwu Timur - Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) bersama  Satpol PP kembali melakukan sidak pangkalan elpiji di Kecamatan Angkona, Kabupaten Luwu Timur (Lutim) Sulawesi Selatan (Sulsel).


Pantauan awak media, Diskoperindag dalam kegiatan ini menemukan beberapa pangkalan yang nakal yang menjual di atas harga eceran tertinggi (HET) dan juga menjual ke pengencer dari luar.


Dalam sidak di salah satu lokasi Tim menemui penjaga/karyawan pangkalan Atriani S.Pd yang ada di Desa Tampinna Kecamatan Kalaena. Dari pengakuan penjaga pangkalan menyebut Katanya hanya sekedar menjaga dan menjual punya bos-nya yang tinggal di Palopo.


Ia juga menerangkan bahwa ada beberapa pengecer dilayani termasuk dari luar desa dan harga tabungnya di transfer langsung ke bosnya atas nama (Atriani).


Dia juga mengakui menjual Rp22 ribu (di atas HET Rp20 ribu, sesuai Perbub Nomor 22 tahun 2021).

Diketahui jatah tabung elpiji 3 Kg pangkalan milik Atriani sebanyak 1.280 tabung yang tidak bisa disebutkan namanya di hadapan tim Sidak Diskoperindag.


Di tempat yang sama, Ketua Tim Sidak, Dian Sipahu memberikan peringatan langsung kepada penjaga/karyawan pangkalan tersebut yang berada di Desa Tampinna agar jangan menjual di atas HET, dan memberikan pengencer lebih banyak dari pada untuk masyarakat sekitar.


“Kalau masih ada keluhan masyarakat kami tidak segang menutup pangkalan ini,” ungkap Dian.


Dian Sipahu juga mengatakan, dengan adanya temuan di lapangan pihaknya akan membuatkan laporan ke pimpinan (Kadis Koperindag).


“Dan biasanya agen dari pangkalan tersebut akan dipanggil dan diminta memberikan sanksi tegas kepada pangkalannya yang nakal, kalau masih ada keluhan dari masyarakat dan kami masih temukan pelanggaran kami akan tutup pangkalannya sesuai aturan yang berlaku,” kata Dian usai melakukan sidak di sejumlah pangkalan.


Terpisah, salah satu warga yang enggan disebutkan namanya berharap agar pangkalan-pangkalan yang nakal ini di tutup.


“Kasian kami ini kalau ke pangkalan selalu habis padahal belum ada 1 jam mobil yang bawa tabung datang. Jadinya kami ke pengecer harganya mahal sekali Rp30 ribu itu pun kalau ada,” ungkap warga tersebut dengan penuh harapan. (TIM)




KALI DIBACA
1 comment
Hide comments

1 comment:

  1. Ke desa Lumbewe Ki jga ada pangkalan yang pelit sama warga sekitar

    ReplyDelete