Dianggap Buntut Pernyataan Sultan Pada Video Berdurasi 9.27 Menit, Keluarga Almarhum Djamal Kamarullah Somasi Sultan Bacan - Investigasi Warta Global

Mobile Menu

TOP ADS

Responsive Leaderboard Ad Area with adjustable height and width.

More News

logoblog

Dianggap Buntut Pernyataan Sultan Pada Video Berdurasi 9.27 Menit, Keluarga Almarhum Djamal Kamarullah Somasi Sultan Bacan

Saturday, 20 July 2024

Malut, INVESTIGASI.id - Pernyataan Sultan Bacan ke-22, Muhammad Irsyad Maulana Sjah dalam video berdurasi 9.27 menit yang menyinggung nama Almarhum Djamal Kamarullah, nampaknya berbuntut panjang. Hal ini menyusul sikap anak bungsu almarhum Djamal Kamarullah, Maulana MPM. Djamal Syah yang menganggap Sultan Bacan menyebarkan informasi yang tidak mendasar dan mempermalukan keluarga besar almarhum Djamal Kamarullah. Sabtu, 20/07/2024.

Maulana MPM. Djamal Syah melalui media INVESTIGASI-WARTAGLOBAL.id mengklarifikasi, bahwa pernyataan Irsyad Maulana Syah terkait adanya wasiat ayahnya almarhum Djamal Kamarullah sebelum meninggal dunia, merupakan pernyataan tidak mendasar dan mempermalukan nama baik keluarga.

“Saya mewakili keluarga besar ayah kami, almarhum Djamal Kamarullah, perlu mengklarifikasi pernyataan Irsyad Maulana Syah yang menyebutkan terdapat wasiat ayah kami kepada saya. Jadi apa yang disampaikan oleh Irsyad Maulana Syah, terkait wasiat ayah kami merupakan informasi yang tidak mendasar dan sengaja mempermalukan keluarga kami,” ucap Maulana melalui sambungan telepon, Sabtu (20/7). 

Lik sapaan akrab Maulana MPM. Djamal Syah, melanjutkan bahwa dirinya tidak pernah mendengarkan atau diberikan wasiat oleh mendiang ayahnya, Djamal Kamarullah, sebagaimana yang disampaikan oleh Irsyad Maulana Syah.

“Kami secara tegas membantah dan tidak membenarkan pernyataan Irsyad yang menyebutkan adanya wasiat, agar kami mengajak seluruh rekan dan tim untuk memberhentikan melakukan pergerakan yang selama ini salah dan segera bersedia bergabung dibawah payung ayahnya, yaitu sultan Abdul Rahim Muhammad Geri Ridwan Syah untuk membangun Lipu Adat,” tandasnya.

Alumnus Magister Ilmu Hukum Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta ini melanjutkan, bahwa dirinya baru tiba di Bacan tepat di hari kedua setelah ayahnya almarhum Djamal Kamarullah dimakamkan.

“Perlu saya jelaskan, bahwa pada di usia senja ayah saya saat itu, saya masih berada di Yogyakarta. Almarhum meninggal pun saya tidak sempat datang pada pemakaman almarhum di tempat pemakaman di Masjid Kesultanan Bacan. Saya datang ke Bacan, tepat pada dina ke-dua, karena tidak mendapat tiket pesawat pada saat itu. Jadi intinya, kami tidak pernah diberikan wasiat seperti yang disebutkan Irsyad Maulana Syah,” ungkap Lik berkisah.

Jangan mengarang cerita dengan menyeret nama mendiang almarhum Djamal Kamarullah, sebab menurut Lik, pernyataan tersebut seakan-akan ayahnya juga turut terlibat dalam membuat kekisruhan yang dimaksudkan oleh Irsyad Maulana Syah.

“Apa yang disampaikan oleh Irsyad Maulana Syah, benar-benar sangat melukai hati keluarga besar kami. Olehnya itu, saudara Irsyad Maulana Syah harus memberikan klarifikasi terkait pernyataannya dan meminta maaf secara terbuka kepada keluarga almarhum Djamal Kamarullah. Jika tidak, maka dalam waktu dekat ini, kami akan melaporkan Irsyad Maulana Syah atas pernyataannya yang tidak mendasar,” tegas adik bungsu Doni Gahral Adian itu mengakhiri.

Sekedar informasi, pernyataan Sultan Bacan ke-22, Muhammad Irsyad Maulana Sjah dalam video berdurasi 9.27 menit yang dibagikan dalam akun Facebook atas nama Chibaks Artphotography, diketahui untuk merespon pelantikan dan pengukuhan organisasi Palimpungang Ompu Bangsa Nang Ompu Anak-Anak Lipu Adat Bacan yang dilaksanakan pada Sabtu, 20 Juli 2024.

Berikut isi pernyataan Sultan Bacan, Irsyad Maulana Syah pada menit ke 2.51- 3.56 yang mengundang reaksi kelurga besar mendiang almarhum Djamal Syah:
 
“Apalagi saya punya bukti tentang wasiat kakek Nau Djamal Kamarullah kepada anaknya yang bernama Malik Bin Djamal dan Husni Ibnu Muslim agar mengajak seluruh rekan dan timnya untuk memberhentikan melakukan pergerakannya yang selama ini salah dan segera bersedia bergabung dibawah payung ayah saya, yaitu sultan Abdul Rahim Muhammad Geri Ridwan Syah untuk membangun Lipu Adat ini. 

Melalui video ini, saya berkeinginan agar fitnah dan drama-drama Iblis dan Syaitan yang sejak sultan Muksin Syah hingga saat ini menghantui kita ini dapat dengan cepat berakhir dan tidak berkepanjangan lagi. Untuk itu saya menghimbau kepada nomor satu, kepada kedua saudara saya, Malik Bin Djamal dan Doni Bin Djamal, agar marilah kita tunaikan wasiat almarhum ayah kalian, Nau Djamal almarhum, agar arwahnya bisa tenang dialamnya. 

Reporter: wan

KALI DIBACA

No comments:

Post a Comment