Halsel, WartaGlobal.id - Masyarakat Desa Dowora, Kecamatan Gane Barat Selatan, Kabupaten Halmahera Selatan, merasa dikecewakan oleh Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Kadis Perkim) Ikbal Hi. Mustafa. Kadis Perkim yang telah membohongi masyarakat terkait anggaran perubahan APBD 2025 yang lebih merujuk air bersih.
Informasi yang didapat dari jurnalis media ini menyebutkan bahwa Ikbal Hi. Mustafa sebelumnya telah memberi janji kepada masyarakat Desa Dowora melalui Pemerintah Desa untuk menyediakan dana air bersih dalam anggaran perubahan APBD tahun 2025. Namun, setelah dilakukan pemeriksaan oleh pemerintah Desa, ternyata anggaran tersebut tidak ada. Janji yang disampaikan oleh Ikbal Hi. Mustafa tampaknya tidak lebih dari sekadar kebohongan.
Pemerintah Desa juga telah berulang kali berkomunikasi mengenai kebijakan air dengan kepala Dinas Perkim Halmahera Selatan, namun sikap yang ditunjukkan oleh Kadis Perkim hanya sebatas ucapan saja. Kami merasa bahwa tidak ada keseriusan dari pihak Kadis Perkim, jelasnya.
Setelah pernyataan dari pemerintah Desa Dowora, wartawan media ini kembali menanyakan tanggapan dari Kadis Perkim Ikbal Hi. Mustafa mengenai isu yang disampaikan oleh pemerintah Desa. Dia menjelaskan bahwa dia sudah mengetahui masalah air bersih, karena pernah mengunjungi Desa Dowora dan melihat masalah air payau yang ada di sana.
Ia mengungkapkan bahwa perbaikan masalah air payau akan sangat mahal, baik dalam hal alat yang diperlukan maupun biaya kerja. Secara teknis, itu akan menjadi tantangan besar.
Selanjutnya, ia menjelaskan bahwa mekanisme penganggaran untuk air bersih memerlukan proposal dari kepala Desa yang harus diajukan kepada Bupati Halmahera Selatan, Hasan Ali Bassam Kasuba. Dia menyebutkan bahwa dia mengetahui sumber air di Dowora terbatas dan kualitasnya kurang baik, sehingga tidak dapat memenuhi kebutuhan masyarakat. Dia sudah mengajukan usulan kepada kementerian agar dimasukkan dalam program tersebut dan berjanji tidak akan melupakan hal itu, kata Ikbal Hi. Mustafa saat dihubungi melalui WhatsApp.
Pernyataan dari Kadis Perkim tersebut kembali ditanggapi oleh pemerintah Desa Dowora, yang merasa bahwa itu hanyalah janji kosong. Mereka mempertanyakan kembali mengapa tidak ada tindakan nyata, terutama mengingat masalah air bersih di desa yang memiliki populasi besar ini.
Kami menganggap ini sebagai sebuah kebohongan, jika alasan Kadis Perkim mengusulkan proposal kepada Bupati seperti itu. Sementara isi proposal tersebut harus ada terutama titik sumber air, di mana untuk ditemukan di Dowora, bagaimana mungkin kami bisa mengetahui jika tidak ada titik akses air bersih di Desa Dowora?
Seandainya kami mengetahui di mana titik air bersihnya, kami pasti sudah mengajukan proposal ke pihak terkait. Kami menilai bahwa Kadis Perkim kekurangan ide, dan jika tidak mengetahui titik air, seharusnya mencari bantuan dari orang yang lebih berpengalaman di Provinsi atau pusat untuk membantu menemukan sumber air tersebut.
Lebih jauh lagi, Pemdes Dowora mengungkap bahwa masalah air bersih di Dowora sudah diketahui oleh pemerintah daerah selama puluhan tahun. Khususnya, Kadis Perkim Ikbal Hi. Mustafa apalagi pernah langsung terjun ke lokasi untuk melihat keadaan tersebut. Menurut pemdes, inikan tidak perlu ada proposal dari pemerintah desa, kebuapati yang penting adalah bagaimana Kadis Perkim mencari solusi untuk mencari titik air agar bisa air bersih ditemukan.
Kondisi ini makin memprihatinkan karena pemerintah desa menilai bahwa Kadis Perkim kekurangan kreativitas, tampak seolah-olah menghindar dari tanggung jawab dan tidak mau bekerja. Bahkan, Kadis Perkim menyatakan perlu mengusulkan proposal kepada Bupati itu hanya pembohongan.
Air bersih merupakan kebutuhan paling mendasar bagi warga Desa Dowora, tetapi Kadis Perkim belum memberikan penjelasan yang memadai. Saat dihubungi, Ikbal Hi. Mustafa belum memberi keterangan apa pun mengenai tuduhan yang ada.
Warga Desa Dowora berharap Kadis Perkim mampu memberikan kejelasan terkait anggaran untuk penyediaan air bersih. Mereka juga sangat berharap pemerintah bisa merealisasikan janji-janji yang telah dibuat," ujar mereka.
Tanggung Jawab Pemerintah:
Pemerintah Kabupaten Halmahera Selatan harus memastikan bahwa dana yang ditujukan bagi masyarakat digunakan secara tepat dan efisien. Desa Dowora adalah salah satu desa yang sangat membutuhkan akses air bersih. Kebutuhan dasar masyarakat harus menjadi prioritas pemerintah," tegas pemdes.
Kadis Perkim Halsel, Ikbal Hi. Mustafa, perlu bertanggung jawab atas komitmennya dan memberikan penjelasan kepada warga Desa Dowora. Masyarakat Desa Dowora berharap agar permasalahan ini dapat diselesaikan secara cepat dan transparan.
Janji yang Belum Terwujud:
Ikbal Hi. Mustafa kurang menunjukkan inisiatif dalam meningkatkan kualitas permukiman di Halmahera Selatan melalui proyek SITANGKAS (Strategi Penataan Kawasan Pemukiman Kabupaten Halmahera Selatan). Namun, hingga saat ini, dampak dari proyek tersebut belum dirasakan di Desa Dowora.
Warga Menunggu Kejelasan:
Masyarakat Desa Dowora sangat berharap Kadis Perkim dapat memberikan informasi dan kejelasan tentang anggaran untuk penyediaan air bersih. Mereka juga menginginkan agar semua janji yang disampaikan pemerintah dapat terlaksana," ungkapnya.
Kadis Perkim Halsel, Ikbal Hi. Mustafa, harus memberikan penjelasan dan klarifikasi mengenai tuduhan yang beredar mengenai kebohongan kepada warga Desa Dowora. Masyarakat berhak untuk mendapatkan informasi yang jelas dan transparan.


.jpg)