Anak TK Dibully Hingga Luka Orang Tua Komplain ke Pihak Sekolah - Investigasi Warta Global

Mobile Menu

Pendaftaran

Klik

More News

logoblog

Anak TK Dibully Hingga Luka Orang Tua Komplain ke Pihak Sekolah

Tuesday, 14 October 2025
TK Bhayangkari Mangkutana 
Lutim,Investigasiwartaglobal.id - Andi Zachril orang tua murid di salah satu Taman Kanak-Kanak di Kecamatan Mangkutana menyampaikan keluhan atas dugaan tindakan perundungan (bullying) yang dialami anaknya di lingkungan sekolah.

Menurut pengakuan orang tua, anaknya pulang ke rumah dalam kondisi kesakitan karena kepalanya mengalami pendarahan dan enggan berangkat sekolah setelah beberapa kali diganggu teman sekelasnya.

Usai kejadian orang Andi Zachril mengaku kepalanya anaknya dipukul sampai bengkak. GuruTK Bhayangkari Mangkutana Malah Ketawa. Karena Anak Polisi Kah?

Andi Zachril Orang tua dari siswa Taman Kanak-Kanak (TK) Bhayangkari Ranting Mangkutana komplain dan mengadu ke guru pengajar di sekolah TK Bhayangkari terkait bullying yang dihadapi anaknya berinisial APM (6).

Pihak keluargapun  kemudian melapor dan meminta penjelasan dari pihak sekolah. “Kami hanya ingin ada perhatian dan langkah tegas agar hal ini tidak terulang,” ujar Andi Zachril, Selas (14/10/2025). 

Korban APM (6) mengalami bengkak dan berdarah dibagian kepala karena terkena pukulan benda tumpul (mainan) saat proses belajar mengajar berlangsung didalam kelas.

" Bukan kali ini saja, sebelumnya juga APM mengeluhkan dadanya sakit karena dipukul dan kaki bagian betisnya memar. 
Bukannya ditanggapi, guru-guru TK tersebut malah ketawa, " tutur Andi Zachril. 

 "Saat mengadu dengan apa yang dialami anak saya bukannya memberikan solusi malah ketawa semua ji. Okelah, kalau persoalan anak-anak apalagi ini sekolah TK tidak masalah, cuma pertanyaan saya apa yang gurunya lakukan didalam kelas sampai tidak memperhatikan muridnya. Apa karena anak polisi yang lakukan jadi mereka cuek saja, "geram Andi ayah dari anak APM. Selasa, 14/10/2025

Andi berharap pihak bertanggungjawab baik TK  Bhayangkari Cabang Malili, Polsek Mangkutana, Polres Lutim dan Polda Sulsel melakukan evaluasi terhadap tanggungjawab guru saat anak-anak berada disekolah. 

"Seharusnya kami tenang karena anak kami berada disekolah dan dalam pengawasan guru. Apalagi sekolah ini berada dalam lingkup polsek. Terlebih anak kami sekolah yang katanya sekolah unggulan dan bergengsi tidak gratis. Kami bayar, " tutur Andi Zachril. 

Andi Zachril berharap Dinas Pendidikan Luwu Timur juga diminta untuk turut memantau dan memberikan pendampingan agar kasus serupa tidak terulang di kemudian hari.

Hingga berita terbit pihak sekolah belum memberikan tanggapan awak media masih berupaya menghubungi pihak sekolah. 

KALI DIBACA