
Luwu Utara, investigasiWartaglobal.id - Sejumlah warga di Masamba Kabupaten Luwu Utara, Sulsel menjadi korban dugaan pencurian kode QR atau Quick Response Code dari aplikasi My Pertamina. Akibat kejadian itu, proses pengisian Bahan Bahan Minyak (BBM) jenis Solar dan biosolar sulit dilakukan karena ditolak petugas Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU).
Salah satu korban adalah Sopir Dump Truck bernama Allung yang sulit mengisi BBM karena kode QR yang digunakan belakangan ditolak petugas dengan alasan sudah mencapai limit pengisian.
"Saat mau mengisi BBM di SPBU 7491 990 di Kappuna kode QR saya ditolak petugas dan tidak bisa diisi. Alasannya sudah mencapai limit. Padahal saya belum isi BBM sama sekali saat itu," ujar Allung pada Awak Media Selasa (19/08/25).
Allung sempat berdebat dengan petugas SPBU karena merasa tidak pernah mengisi BBM dengan kode QR sebelumnya. Namun, kata dia, petugas tetap menolak.
Diketahui jatah BBM milik Allung digunakan orang lain sebanyak 58,82 liter atau senilai Rp. 200.000,-.
"Saya merasa sangat dirugikan dan kejadian saya alami kesekian kalinya. Kendaraan saya baru bisa diisi BBM keesokan harinya" ujar dia.
Atas peristiwa yang dialami Allung telah disampaikan ke pemilik kendaraan sebelumnya dilaporkan ke pihak Polsek Masamba, namun oleh Kapolsek laporan tersebut ditanggapi dengan "dingin" hingga pelapor merasa disepelekan.
" Sudah dilaporkan ke Polsek Masamba sesaat usai kejadian pertama, namun hari itu tidak dilakukan upaya pencegahan ke SPBU, hingga kembali terulang kejadian yang sama," kata HA.
Hingga saat ini belum ada klarifikasi dari pihak SPBU, kasus sementara dalam penyelidikan aparat kepolisian setempat.