InvestigasiWartaGlobal. Id
JAKARTA - Moh Hosen Pegiat Antikorupsi Komite Anti Korupsi Indonesia (KAKI) Dewan Pimpinan Wilayah Provinsi Jawa Timur menyebutkan, bahwa Kapolri salah pilih Kapolda Jatim berbeda dengan sebelumnya, alias No Welcome Blas, dalam artian, tidak mau merespon sama sekali saat dikonfirmasi untuk silaturahmi sebagai simbol polisi sahabat masyarakat," ujar Hosen KAKI, Selasa (7/04/2025)
Padahal sikap polisi yang baik adalah profesional, humanis, dan melayani masyarakat, menegakkan hukum secara konsisten dan tidak melakukan tindakan yang merusak citra institusi. Sikap profesional yaitu patuh hukum dan peraturan yang berlaku, transparan, akuntabel, bertindak sesuai dengan nilai-nilai agama, moral, kesusilaan, dan kemanusiaan.
Sikap humanis menghormati nilai-nilai sosial yang berlaku, memberikan jaminan dan perlindungan HAM, bertindak secara manusiawi dalam penegakan hukum, berjiwa penolong. Sikap melayani masyarakat melindungi, mengayomi, dan melayani masyarakat, hadir di tengah-tengah masyarakat, memberikan pelayanan yang santun dan humanis membuka jalur komunikasi untuk masukan masyarakat.
Hosen KAKI berharap kebiasaan sikap waktu menjadi Kapolda Kalimantan Timur jangan dibawa ke jawa Timur, karena di daerah kami mempunyai adat ketimuran yaitu etika dan estetika lebih mendapatkan Akhlakul Karimah daripada Pangkat dan Martabat, papar Hosen Pegiat Antikorupsi KAKI Jatim.
Kalau sekiranya Irjenpol Nanang Avianto tidak mau berkolaborasi dengan teman teman pergerakan maupun elemen masyarakat dalam melaksanakan tugas alangkah baiknya kembali ke Kaltim atau meminta kepada Kapolri jenderal Listyo Sigit Prabowo supaya ditarik ke Mabes Polri," pinta Hosen Ketua KAKI DPW Jatim.
Padahal masyarakat menaruh harapan besar kepada Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo untuk bisa merubah institusi polri dibawah kepemimpinan nya, masyarakat butuh polri yang presisi dan berkeadilan penyegaran pun dilakukan oleh Kapolri dengan melakukan gerbong mutasi besar besaran mulai dari Kapolda Kapolres Kapolsek dan Pejabat utama
Salah satunya adalah Mutasi Kapolda Jawa Timur yang sebelumnya dijabat oleh Irjen Pol imam sugianto, kemudian dipercayai oleh Kapolri sebagai Asisten Utama Kapolri AstamaOps, dalam rangka memasuki masa pensiun dengan pangkat barunya sebagai Komjen Pol.
Selanjutnya Kapolda Jawa Timur dijabat Irjen Pol Nanang Avianto yang sebelumnya sebagai Kapolda Kalimantan Timur, sangat disayangkan sebagai pengganti Komjenpol imam sugianto yang dikenal sangat welcome terhadap rekan jurnalis dan Pegiat Antikorupsi, namun ini Kapolda serasa Kapolri.
Diketahui Irjen Pol Nanang Avianto Kapolda Jawa Timur yang baru, dinilai responnya kurang bersahabat dengan rekan jurnalis dan Pegiat Antikorupsi yang mencoba untuk berkomunikasi dengannya, terkait permasalahan dilapangan dengan temuan bukti seperti perjudian dan peredaran minuman keras serta wilayah rawan curanmor.
Dibawah komando Irjen Pol Imam sugianto sebagai Kapolda Jatim semua pekerjaan polri dapat ter monitor dengan baik dengan adanya laporan yang masuk langsung melalui whatsapp beliau kemudian dilanjutkan kepada jajaran yang membidangi sesuai tugas pokok dan fungsi (tupoksi) di Markas Besar Polda Jatim," ujar Hosen KAKI Jatim.
KAKI minta Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk menegur Kapolda Irjenpol Nanang Avianto supaya beradaptasi dengan teman-teman pergerakan di jawa Timur bukan hanya di internal Polda Jatim. Atau Kapolri menariknya ke Mabes Polri dan menggantinya dengan Perwira Tinggi (Pati) Polri yang paham tentang kepolisian Presisi Profesional Humanis dan melayani," ungkap Hosen KAKI.
Butet
#Presiden Prabowo Subianto
#Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo
#Kabareskrim Polri Komjenpol Wahyu Widada
#Wakapolri Komjenpol Ahmad Dofiri
#Kadiv Humas Polri Irjenpol Sandi Nugroho
#Irwasum Polri Komjenpol Dedi Prasetyo
KALI DIBACA
No comments:
Post a Comment