Rehab Kantor Desa Munte Kecamatan Tanalili Kabupaten Luwu Utara |
Investigasi, Wartaglobal.id - Luwu Utara - Pembangunan rehab Kantor Desa Munte di Kecamatan Tanalili Kabupaten Luwu Utara menuai sorotan warga setempat pasalnya pekerjaan tersebut terkesan dipaksakan karena proyek dikerjakan sudah mendekati akhir tahun .
Proyek pembangunan rehab Kantor Desa ini menelan anggaran sebesar Rp.88.618. 500 ( Delapan puluh delapan juta enam ratus delapan belas ribu lima ratus rupiah ) tahun anggran 2024 dengan masa hari kerja 60 hari kelender namun hasil pantauan awak media di lapangan pekerjaan baru sekitar 70 persen membuat warga angkat bicara .
" Ini pekerjaan terkesan di paksakan karena kita lihat saja pekerjaan ini belum rampung dimana sekarang sudah tahun 2025 sementara ini pekerjaan semestinya harus rampung di bulan 12 tahun 2024 lalu" ucap warga sembari minta jati dirinya tak disebutkan Senin (30/12/2024).
Lanjut kata dia, "tidak hanya itu informasi yang saya dapat kalau pekerjaan ini juga diborongkan dengan nilai Rp. 18.000.000. dan sudah dua kali ganti tukang yang kerja entah apa masalahnya apakah tidak sesuai pembicaraan atau seperti apa, ungkap dia.
Warga pun curiga kalau Pekerjaan itu tidak sesuai pada RAB karena kayu yang digunakan terlihat baran bekas dipakai dari tempat lain.
" Saya juga melihat kayu yang terpakai untuk kusen dari kayu bekas sehingga saya semakin curiga kalau pemerintah desa saya cari keuntungan dalam kegiatan proyek tersebut dan Saya harap dinas terkait di kabupaten uwu Utara bisa datang meninjau pembangunan ini apa lagi ini sudah menyebrang tahun" imbuhnya.
Terpisah Kepala Desa Munte, Akbar saat dikonfirmasi ruangannya menjelaskan," terkait keterlambatan ini kami akui kami salah karena dua mi tukang bisanya lambat kerja sehingga ada keterlambatan, dan juga Kalau ada warga menyampaikan kalau ini saya kasi borong itu tidak benar karena memang dana HOK kecil cuman 18 juta sehingga saya mempercayakan satu orang tukang untuk mengerjakan namun tak tak kunjung juga selesai sehingga saya mengganti tukang baru" ujar Akbar, Minggu (29/12/24).
Informasi yang beredar dari warga kalau tukang pertama yang mengerjakan pekerjaan ini mengatakan kalau dirinya diminta untuk datang kerumah Kades untuk membicarakan proyek pembangunan Kantor Desa.
" Saya dipanggil ke rumah kepala desa pada saat itu untuk meminta saya memborong pekerjaan itu, setiba saya ditawari pekrjaan kantor desa dengan besaran 18 juta sampai selesai, Saya pun menyanggupinya namun selang beberapa hari saya kerja saya sudah tidak mampu lagi untuk melanjutkan karwna saya melihat dana saya sudah sampe apa lagi saya pakai tenaga buruh 2 orang sehingga saya berhenti sehingga dana yang diberikan cuman 11 juta saya minta tambah namun kades tidak menyanggupinya ", pungkasnya.
KALI DIBACA
No comments:
Post a Comment