TAK TERUNGKAP: KASUS HILANGNYA MESIN GANTUNG KEMBALI TERJADI, MASYARAKAT OBI DIBUAT RESAH - Investigasi Warta Global

Mobile Menu

TOP ADS

Responsive Leaderboard Ad Area with adjustable height and width.

More News

logoblog

TAK TERUNGKAP: KASUS HILANGNYA MESIN GANTUNG KEMBALI TERJADI, MASYARAKAT OBI DIBUAT RESAH

Friday, 31 January 2025
Hal-Sel, INVESTIGASI. - Kasus pencurian mesin gantung kembali mengguncang masyarakat Obi, khususnya warga Desa Jikohai, Kecamatan Obi Barat. Kali ini, dua warga, Ode Usman dan Lajaliadin, menjadi korban kehilangan mesin gantung berkapasitas 15 PK dan 40 PK yang diduga dicuri pada Selasa, 28 Januari 2025, sekitar pukul 22.00 WIT.

Dugaan mengarah kepada dua warga asal Tiang Bendera, Kecamatan Waisala, Kabupaten Seram Barat, yakni Lakarman dan Parlin. Keduanya disebut-sebut berada di lokasi pada saat kejadian dan menghilang setelah insiden tersebut. Kasus seperti ini bukanlah yang pertama terjadi di wilayah Obi, tetapi hingga kini belum ada tindakan tegas dari Aparat Penegak Hukum (APH) untuk membongkar jaringan pencurian yang meresahkan warga ini.

Ditemui di kediamannya, Ode Usman tak kuasa menyembunyikan kekecewaannya atas kehilangan ini. Menurutnya, mesin gantung yang baru saja lunas dicicil itu merupakan alat utama dalam mencari nafkah.

"Kasihan, mesin itu baru selesai saya cicil tiga bulan lalu. Itu satu-satunya harapan saya untuk mencari nafkah, sekarang saya bingung mau mengadu ke siapa lagi," ungkapnya dengan nada penuh kesedihan.

Senada dengan Ode Usman, Lajaliadin juga menyesalkan lemahnya pengawasan dari pihak berwenang. Ia meminta Pemerintah Kecamatan, Pemerintah Desa, serta Polsek Obi untuk memperketat pengawasan terhadap warga luar, khususnya dari Tiang Bendera, yang datang ke wilayah mereka.

"Seharusnya setiap warga luar yang datang ke Obi diawasi dengan ketat. Minimal ditanyakan identitas dan tujuan kedatangan mereka ke sini," ujar Lajaliadin dengan nada tegas.

Kedua korban tidak ingin sembarangan menuduh, tetapi banyak indikasi yang mengarah kepada Lakarman dan Parlin. Menurut Ode Usman, kehadiran kedua terduga pelaku di Jikohai sangat mencurigakan.

"Mereka datang tanpa tujuan yang jelas, dan keesokan harinya mesin kami hilang. Banyak saksi melihat mereka berada di desa ini pada malam kejadian," tambahnya.

Salah satu saksi, Wasukia, membenarkan bahwa Lakarman dan Parlin sempat bertamu ke rumahnya pada siang hari sebelum kejadian, meskipun ia tidak tahu tujuan mereka.

"Mereka memang datang ke rumah saya, tapi saya tidak tahu maksud kedatangannya," jelas Wasukia.

Sementara itu, Wamuha, saksi lain, melihat keduanya berada di sekitar perahu yang mesinnya kemudian hilang.

"Sekitar jam 9 malam, saya melihat Lakarman dan Parlin duduk di atas bodi perahu milik Ode Usman. Tapi saya tidak menyangka kejadian ini akan terjadi, jadi saya tidak menegur mereka," ungkap Wamuha.

Merasa dirugikan, pada 29 Januari 2025, kedua korban didampingi Kepala Desa Jikohai, Abdullah Lajahara, melaporkan kejadian ini ke Polsek Obi. Laporan juga disampaikan kepada anggota Brimob serta Babinsa Koramil Obi.

Namun, hingga berita ini diterbitkan, pencarian mesin gantung yang hilang belum membuahkan hasil. Aparat kepolisian masih berusaha mengumpulkan bukti dan mencari keberadaan kedua terduga pelaku.

Hasil koordinasi dengan keluarga korban di Seram mengungkap fakta mengejutkan. Diduga, Lakarman dan Parlin bukanlah pelaku tunggal, melainkan bagian dari jaringan pencurian mesin gantung yang telah beraksi di berbagai wilayah.

Reporter: Faldi

KALI DIBACA

No comments:

Post a Comment