Korban Pak Sultan (58) warga Dusun BatangngE Desa Lagego Kec. Burau
Luwu Timur, Investigasi, Wartaglobal.id - Banjir yang melanda semalam Desa Lagego Kecamatan Burau Kabupaten Luwu Timur, Sulsel nyaris merenggut nyawa seorang warga, Sabtu (18/1/2025).
Insiden ini dilaporkan terjadi di Dusun BatangngE Desa Lagego saat kawasan itu dilanda banjir besar semalam.
Korban yang diketahui atas Nama Pak Sultan (58) dilaporkan oleh Keluarganya saat itu Pak Sultan sedang mencangkul di samping rumahnya untuk mengalirkan genangan air ke selokan yang meluap dan merendam rumahnya sekira pukul 09.00 WITA.
Usai mencangkul Pak Sultan bermaksud menyebrangi Saluran air depan rumahnya itu untuk memastikan air dari pekarangan rumahnya sudah mengalir ke selokan, namun diduga terpeleset di tepi selokan Pak Sultan terjatuh ke saluran dan terbawa arus hingga 50 Meter. Ketinggian air meluap di atas jalan menurut warga hingga sebatas betis orang dewasa.
" Tadi malam bapak mencangkul samping rumah mengalirkan air yang tergenang samping rumah, sambil gunakan payung, namun tidak tidak ada lihat jatuh karena kondisi hujan lebat," Kata Andriadi (32) anak korban.
Beruntung kejadian ini diketahui anak korban, Andriadi saat itu kebetulan sempat melihat payung yang digunakan korban terlihat hanyut di selokan. Andriadi sontak merasa kaget begitu menyaksikan Orang tuanya terseret arus banjir. Pak Sultan saat kejadian mengaku setengah sadar hingga hanyut dan melewati 3 gorong-gorong milik tetangganya.
" Saat terbawa arus Bapak mencoba berpegangan pada pagar tetangga namun terlepas beruntung saat itu tangan bapak sempat melambai ke atas hingga kami menggapai tangan bapak dan menariknya ke atas" Tutur Andriadi.
Akibat peristiwa ini Pak Sultan mengalami sejumlah luka pada bagian Kepala, wajah, Tangan, sikunya dan pada bagian kaki Pak Sultan nampak luka serius yang terus mengeluarkan darah.
Atas kejadian keluarga korban bersama sejumlah warga Dusun BatangngE pada khususnya akan melakukan desakan kepada Pemerintah Desa Lagego untuk mendesak pihak PTPN XIV segera melakukan pembenahan saluran yang melintasi pemukiman warga agar ukuran selokan diperlebar dan ditambah kedalamannya. Penyebabnya menurut warga kondisi saluran saat ini sudah tidak berimbang dengan volume air ketika hujan.
" Lihat saja kondisi saluran sudah sempit dan dangkal belum saja hujan debit air sudah hampir penuh bisa dibayangkan bagaiman kalau lagi hujan" ungkap Ridwan sembari menunjuk selokan depan rumahnya.
" kalau sebulan ke depan begini terus bisa saja ada korban jiwa nanti, dan kejadian semalam sangat mengkhawatirkan warga di sini, dan bukan kami mengancam, mungkin kami akan menggalang kekuatan sesama warga di sini mendatangi PTPN melakukan desakan langsung karena selama ini PTPN sama sekali tidak menunjukkan itikad baik kendati kami sudah lama mengalami banjir ini, lihat saja nanti" terang Ridwan.
Ridwan lantas persoalkan tanggung jawab sosial dari pihak PTPN XIV selaku Perusahaan yang berkewajiban memperhatikan wilayah terdampak khusus penggunaan dan CSR.
Diketahui Corporate Social Responsibility (CSR) atau Tanggung Jawab Sosial Perusahaan adalah kewajiban perusahaan untuk berkontribusi positif bagi masyarakat dan lingkungan. CSR merupakan bagian dari tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL).
Kewajiban CSR perusahaan diatur dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 47 Tahun 2012. Perusahaan yang tidak melaksanakan CSR dapat dikenai sanksi sesuai peraturan perundang-undangan.
KALI DIBACA
No comments:
Post a Comment