Kegaduhan terkait pemberian uang dari pedagang kaki lima (PKL) kepada seorang warga di Batu Nd , yang sempat memicu kontroversi, akhirnya menemui titik terang. Pertemuan internal klarifikasi yang digelar di Rumah ketua paguyuban kartinibawah sodara Juned pada tanggal 16 . 1 .2025 , berhasil menyelesaikan kesalahpahaman tersebut dan menghasilkan kesepakatan damai.
Pertemuan yang dihadiri oleh delapan perwakilan PKL, diwakili oleh saudara Sugeng sebagai pembicara, serta perwakilan Dinas Perdagangan, saudara Toriq, bertujuan untuk meluruskan informasi yang simpang siur di masyarakat. Informasi awal menyebutkan adanya paksaan dalam pemberian uang tersebut.
Namun, dalam pertemuan tersebut, penerima uang, saudara Nd, menegaskan bahwa ia tidak pernah meminta atau dipaksa untuk menerima uang tersebut. Ia menyatakan bahwa pemberian uang merupakan inisiatif sukarela dari para PKL.
Kesalahpahaman ini bermula dari pernyataan Ketua Paguyuban PKL, saudara Juned, kepada media yang kemudian menimbulkan interpretasi yang berbeda di masyarakat. Pernyataan tersebut disalahartikan sebagai adanya intimidasi dan paksaan dalam pemberian uang.
Untuk meluruskan kesalahpahaman tersebut, beberapa instansi terkait turut hadir dalam pertemuan mediasi. Kehadiran mereka sebagai saksi dan fasilitator dalam mencapai kesepakatan damai antara PKL dan saudara Nd.
Hasil pertemuan dituangkan dalam sebuah kesepakatan tertulis dan bermaterai. Dalam kesepakatan tersebut, ditegaskan bahwa tidak ada unsur paksaan atau intimidasi dalam pemberian uang dari PKL kepada saudara Ndrik. Kedua belah pihak sepakat untuk tidak mempermasalahkan kejadian ini lagi.
Dengan tercapainya kesepakatan damai ini, diharapkan polemik terkait pemberian uang dari PKL dapat segera berakhir. Pertemuan ini menjadi pembelajaran penting bagi semua pihak untuk lebih berhati-hati dalam menyampaikan informasi, agar tidak menimbulkan kesalahpahaman dan kontroversi di masyarakat.
KALI DIBACA
.jpg "Buat Situs Media Ke Kami Saja")
No comments:
Post a Comment