JAKARTA – investigasiwartaglobal.id, Segerombolan kelompok deb collector atau biasa di sebut Matel (mata elang) hingga saat ini masih berani mencari mangsa dipinggir jalan wilayah hukum Polsek Kalideres.
Berdasarkan sumber, para matel itu berani beroperasi karena diduga dikoordinator oleh oknum polisi dari satuan reskrim polsek Kalideres dan Cengkatemg.
"Orang mereka para ketua gang matel dan polisi reskrim udah ce"esan (berkawan baik) bagaimana bisa usir dan bisa melarang mereka beraksi," ujar sumber Rn (60 bukan nama sebenarnya) kepada wartawan, Sabtu (15/6).
Seperti kejadian yang masih hangat baru-baru ini, seorang tokoh masyarakat atau Ketua RT di wilayah Kelurahan Tegal Alur, Kecamatan Kalideres menjadi korban kebringasan matel. Padahal Ketua RT tersebut masih anggota Mitra Polri Citra Bhayangkara
Ketua RT itu mendapat kejadian yang tidak mengenakkan dari sejumlah mata elang di Jalan Permata Menceng Raya.
Dilansir dari laman Instagram Pokdar Kamtibmas Team Reaksi Cepat Jakarta Barat, dimana seorang pekerja satpam yang juga teman dekat korban hendak diambil paksa motornya oleh sejumlah mata elang.
Ketua RT diketahui bernama Bejo saat mencoba membantu untuk melerai dan memediasi kejadian itu malah mendapat perlakuan yang tidak mengenakkan dari sejumlah mata elang.
“Ketua RT mendapat perlakuan kasar, mulai dari di caci maki, diancam mau di pukuli menggunakan kayu balok sampai dengan ingin dibenturkan kepalanya, ” tulis akun tersebut.
Korban menghubungi wartawan, dimana ia menceritakan kejadian tersebut terjadi pada hari Kamis tanggal 13 Juni 2024, pada saat kejadian dilokasi.
Dirinya juga sudah mengalami kekerasan fisik pada bagian kepala, dimana kepala korban dibenturkan oleh kepala dari salah satu mata elang hingga membuat dirinya jatuh terlentang.
“Jadi pada saat itu kita hubungi binmas tegal alur dan dia langsung ke lokasi, dari situ para mata elang satu persatu membubarkan diri,” Jelas korban saat dikonfirmasi, Jum’at (14/6/2024).
Atas kejadian itu, Ketua RT tersebut pada hari ini hendak membuat laporan atas peristiwa yang menimpa dirinya di Polsek Kalideres. Namun, salah satu anggota polisi di Polsek Kalideres mengatakan akan memanggil salah satu dari sejumlah mata elang yang ada dilokasi pada saat kejadian.
Korban juga mengatakan, seluruh RT dan RW di wilayah Tegal Alur sepakat untuk menolak adanya aksi perampasan dan kekerasan dari para mata elang debt collector.
“Kami berharap pihak Kepolisian menangkap para mata elang yang bikin resah masyarakat,” tegasnya dengan nada emosi.
Hingga berita ini diterbitkan, keterangan dari pihak Kepolisian akan dimuat di berita selanjutnya.
KALI DIBACA
No comments:
Post a Comment