INVESTIGASI BALI, - Pesta Demokrasi 14 Februari 2024 serentak di Indonesia, juga di Luar Negeri, banyak yang mengeluhkan kesulitan pindah domisili menjadi faktor penghalang masyarakat Pendatang DiPropinsi Bali.
Kemajuan digital ternyata tidak dimanfaatkan dengan baik oleh KPU Bali untuk sosialisasi ke masyarakat Bali, hanya mengunakan seremonial saja, putar2 mengelilingi lap. Renon dll, harusnya membuat mobile Pemilih utk melayani pemilih pendatang maupun pemula diberbagai titik yang mereka mudah mengakses. Artinya sosialisasi gatot! . Padahal Suara pendatang berperan penting diBali serta punya historis yang besar.
Sungguh mengecewakan ketika harapan untuk berpartisipasi pada Pemilu 14 Februari 2024 terbentur pada kenyataan yang menyakitkan.
Ketika Anda dihadapkan pada kenyataan bahwa informasi yang Anda terima tidak sesuai dengan kenyataan di lapangan, hal ini tentu akan mengundang perasaan frustasi yang mendalam. Selain itu, ditolak di beberapa Tempat Pemungutan Suara (TPS) karena statusnya sebagai pendatang asal Jakarta juga menjadi pengalaman yang tidak menyenangkan. Harapan mereka akan kelancaran proses demokrasi pupus.
Jika memungkinkan, Anda bisa mencoba menyampaikan pengalaman Anda kepada pihak yang berwajib agar masalah ini bisa terselesaikan dan tidak menimpa orang lain di kemudian hari. Kekecewaan ini juga dapat menjadi titik awal perubahan positif pada sistem pemilu di Indonesia, dimana setiap warga negara mempunyai kesempatan yang adil untuk berpartisipasi dalam Pemilu, Kecewa kami!,Ujar narsum Ev ketika diwawancarai WartaGlobal. id, 14/2/2024
Di TPS 25 Padang Sambian Denpasar.
Hasil investigasi Warta Global Bali menunjukkan banyak surat suara yang rusak. Sebanyak 60% pendatang di Bali sangat kecewa karena hak pilihnya hilang. Sistem Pilkada Bali 2024 terlalu kaku, yang seharusnya dipermudah malah dipersulit. Di Bali banyak terdapat pendatang sebagai buruh lepas, pekerja rumah tangga, pedagang,Pedagang Kaki Lima, Supir, Ojol, Tukang Bakso, Satpam, Jurnalis Dll yang jam kerjanya tidak menentu.Seolah dilakukan pembiaran.
Cukup dengan menunjukkan KTP saja, kita sudah bisa mengikuti pemilu ini. Setidaknya itulah harapan kami.
Bawaslu Segera Evaluasi dengan baik Terkait permasalahan ini.
Netti/*
#Pemilu 2024
#Jokowidodo
#Mendagri
#Bawaslu Indonesia
#Bawaslu Bali
#PjGub.Bali
KALI DIBACA
No comments:
Post a Comment