Ratusan Warga Desa Wayaloar Turun Aksi: Desak Pengembalian Zeth Daeng Sebagai Kepala Desa Definitif - Investigasi Warta Global

Mobile Menu

Pendaftaran

Klik

More News

logoblog

Ratusan Warga Desa Wayaloar Turun Aksi: Desak Pengembalian Zeth Daeng Sebagai Kepala Desa Definitif

Tuesday, 9 December 2025
Hal-Sel, INVESTIGASI. — Suasana Desa Wayaloar, Kecamatan Obi Selatan, Kabupaten Halmahera Selatan (Hal-Sel), memanas setelah ratusan warga menggelar aksi besar-besaran menuntut pemerintah daerah segera mengembalikan Zeth Daeng sebagai kepala desa definitif. Aksi yang berlangsung sejak pagi hingga siang itu menjadi bentuk protes terbuka terhadap keberadaan Penjabat (Pj) Kepala Desa yang dinilai tidak mampu menjalankan roda pemerintahan secara maksimal. Selasa, 09/12/2025.

Aksi massa dipimpin oleh koordinator lapangan, Kurniawan, yang mengarahkan ratusan warga berkumpul di depan kantor desa. Mereka membawa spanduk dan poster bertuliskan desakan agar pemerintah kabupaten segera mencopot Pj Kepala Desa dan mengembalikan Zeth Daeng demi keberlangsungan pemerintahan dan pembangunan. Suasana aksi semakin memanas ketika para orator secara bergantian menyampaikan kekecewaan mereka terhadap kondisi desa dalam beberapa bulan terakhir.

Dalam orasinya, Kurniawan menegaskan bahwa selama Zeth Daeng menjabat sebagai kepala desa definitif, berbagai program pembangunan berjalan lancar, pelayanan publik tertata, serta hubungan sosial masyarakat tetap harmonis. Menurutnya, Zeth memiliki gaya kepemimpinan inklusif yang membuat warga merasa dilibatkan dalam berbagai proses pembangunan desa.

“Kami masyarakat Wayaloar meminta agar Pj Kepala Desa segera dicopot, dan Zeth Daeng dikembalikan memimpin desa. Kami merasakan langsung pembangunan dan pelayanan lebih stabil di bawah kepemimpinan beliau,” teriak salah satu orator di tengah kepadatan massa.

Warga juga menilai keberadaan Pj Kepala Desa saat ini, Stery Odu, justru memunculkan ketegangan baru. Sejumlah pelayanan administratif dianggap berjalan lebih lambat, sementara beberapa program desa yang sebelumnya aktif kini terkesan mandek. Kondisi inilah yang memperkuat desakan agar pemerintah kabupaten segera merespons dengan serius tuntutan masyarakat Wayaloar.
Aspirasi ratusan warga ini, menurut mereka, merupakan suara murni masyarakat tanpa campur tangan pihak luar. Aksi tersebut dilakukan demi kelancaran roda pemerintahan, keberlanjutan pembangunan desa, serta menjaga stabilitas sosial yang selama ini dinilai mulai terganggu.

Salah satu tokoh masyarakat Wayaloar menilai bahwa pemerintah kabupaten harus mempertimbangkan rekam jejak Zeth Daeng yang dinilai berhasil membawa perubahan signifikan selama masa jabatannya. Mulai dari peningkatan infrastruktur dasar, penguatan pelayanan publik, hingga terciptanya suasana sosial yang lebih kondusif.

“Pemerintah jangan tutup mata. Jika masyarakat sudah bersuara seperti ini, berarti ada persoalan yang harus segera ditindaklanjuti. Kami ingin desa kami kembali stabil seperti dulu,” ujarnya.
Meski aksi berlangsung dengan massa besar, jalannya unjuk rasa tetap aman, tertib, dan damai. Warga memastikan seluruh aksi dilakukan sebagai bentuk penghormatan terhadap mekanisme demokrasi dan aturan yang berlaku. Mereka menegaskan bahwa tuntutan ini tidak akan berhenti sampai ada jawaban pasti dari pemerintah daerah.

Hingga berita ini diterbitkan, Pemerintah Kabupaten Halmahera Selatan belum mengeluarkan pernyataan resmi mengenai desakan pengembalian Zeth Daeng sebagai kepala desa definitif. Sementara itu, warga Wayaloar menyatakan akan terus memperjuangkan aspirasi mereka demi mengembalikan stabilitas pemerintahan dan pembangunan desa yang mereka yakini berjalan lebih baik di bawah kepemimpinan Zeth Daeng.

Redaksi: wan