
Jakarta, WartaGlobal.ID - Redaksi Warta Global resmi menyerahkan berkas investigasi terkait aktivitas tambang di Kusubibi, Kecamatan Bacan Barat, Halmahera Selatan, kepada Pusat Pengkajian Agraria dan Sumber Daya Alam (PPASDA). Dokumen tersebut diterima langsung oleh Direktur Eksekutif PPASDA, Muhammad Irvan Mahmud, yang menyatakan kesiapan lembaganya untuk segera melakukan kajian mendalam dan menindaklanjuti persoalan tersebut.
PPASDA, sebagai lembaga yang bergerak dalam pengkajian dan advokasi isu agraria serta lingkungan, memiliki mandat untuk menelaah kebijakan, melakukan penelitian lapangan, serta memberi rekomendasi strategis atas dugaan praktik pengelolaan sumber daya yang tidak berkeadilan. Dalam kasus Kusubibi, PPASDA menilai penting adanya telaah cepat mengingat potensi dampak ekologis dan sosial di kawasan tersebut.
Irvan menegaskan bahwa lembaganya akan memprioritaskan penelusuran data yang telah dihimpun Warta Global. “Setiap persoalan yang menyangkut ruang hidup masyarakat tidak boleh dibiarkan menggantung. Kami akan bekerja sesuai mandat untuk memastikan tidak ada pihak yang dirugikan,” ujarnya.

Pimpinan Umum Warta Global, Isbat Usman, menekankan bahwa penguatan jejaring nasional menjadi langkah strategis agar isu pengelolaan sumber daya alam di Halmahera Selatan tidak diabaikan. Ia menilai tekanan publik di tingkat lokal kerap tidak dihiraukan, sehingga diperlukan dorongan dari pusat agar pemerintah mengambil langkah tegas.
“Halmahera Selatan adalah tanah leluhur kami. Saya memilih jalur yang lebih luas agar suara ini sampai ke Presiden Prabowo. Kami sudah terlalu sering diabaikan,” kata Isbat. Ia juga mengonfirmasi bahwa beberapa lembaga nasional hingga internasional telah dihubungi untuk membuka jalur informasi mengenai kondisi Maluku Utara.
Isbat menegaskan bahwa siapa pun yang terlibat dalam penyimpangan harus diproses tanpa pandang bulu. “Ini menyangkut hajat hidup dan keselamatan orang. Semuanya harus tuntas,” tutupnya.
Red/*
KALI DIBACA


.jpg)