
NVESTIGASI - Suasana peringatan Hari Ulang Tahun ke-80 Kemerdekaan RI di Desa Ilath, Kecamatan Batabual, Kabupaten Buru, Maluku, tercoreng insiden kekerasan. Seorang pemuda bernama Madarudin Lapandewa mengaku menjadi korban pemukulan beruntun oleh perangkat desa, kepala pemuda, hingga seorang Babinsa.
Kejadian bermula ketika Madarudin bersama sejumlah pemuda memberi semangat kepada peserta lomba pembacaan puisi. Teriakan dukungan itu dianggap mengganggu jalannya acara oleh Sekretaris Desa, yang kemudian melayangkan pukulan pertama kepada Madarudin di samping tribun.
Kericuhan berlanjut di depan rumah seorang warga, Jen Masbait, ketika Kepala Pemuda juga melakukan pemukulan. Menurut korban, tindakan tersebut tidak mencerminkan pembinaan, melainkan serangan fisik yang dialaminya secara langsung.
Situasi makin memanas setelah Pj. Kepala Desa, Lutfi Masbait, membawa Madarudin ke kantor desa untuk mediasi. Namun, di dalam ruangan itu korban kembali mendapat pukulan dari Kepala Desa dan Kepala Pemuda. Bahkan, sempat terjadi ketegangan ketika Kepala Pemuda naik ke atas meja.
Akibat rangkaian pemukulan tersebut, Madarudin mengalami luka pada bagian dalam hidung, luka di luar hidung, serta bengkak di kepala bagian belakang.
Tragisnya, saat meninggalkan kantor desa dan melintas di jembatan dekat lokasi, Madarudin kembali menjadi sasaran kekerasan. Babinsa bernama Darman Wabula diduga memukul wajah korban hingga menyebabkan hidungnya berdarah.
Kesaksian Korban
Dalam keterangannya kepada media ini, Madarudin menyatakan bahwa peristiwa yang dialaminya pada 17 Agustus tersebut menimbulkan trauma mendalam.
“Saya hanya memberikan semangat kepada adik-adik yang membaca puisi, bukan untuk mengganggu acara. Tapi saya justru dipukul oleh Sekretaris Desa, kemudian Kepala Pemuda. Di kantor desa saya kembali dipukul oleh Kepala Desa dan Kepala Pemuda. Puncaknya, di jembatan dekat kantor desa, Babinsa juga memukul wajah saya sampai hidung saya berdarah,” tutur Madarudin kepada media ini, Senin (18/08/2025).
Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi dari Pemerintah Desa Ilath, aparat militer, maupun pihak kepolisian terkait insiden yang menyeret nama perangkat desa dan Babinsa tersebut,(red).
KALI DIBACA