Viral, Pangkalan Elpiji Jual 35 Ribu, Amrullah; Senin Ada Tindakan - Investigasi Warta Global

Mobile Menu

TOP ADS

Responsive Leaderboard Ad Area with adjustable height and width.

More News

logoblog

Viral, Pangkalan Elpiji Jual 35 Ribu, Amrullah; Senin Ada Tindakan

Saturday, 1 February 2025
    Screenshoot rekaman video warga 


Luwu Timur, Investigasi,Wartaglobal.id -Ditengah kesulitan warga mendapatkan tabung elpiji 3 kg di Luwu Timur, Sulsel salah satu pangkalan Elpiji malah kedapatan menjual diatas HET yang ditentukan Pemerintah. Pemilik usaha Pangkalan ini menjual harga 35 ribu satu tabung berisi. 


Aksi ini ketahuan saat salah seorang warga di Kecamatan Towuti, Kabupaten Luwu Timur (Lutim) secara diam-diam merekam kelakuan pangkalan gas elpiji 3 Kg dimana saat itu mobil Distributor mitra PT. Harindo Gas Utama sedang melakukan pembongkaran di pangkalan tersebut.  Informasi yang di himpun oleh tim media video direkam pada Jum'at (31/1/2025).


Dalam video itu, pemilik pangkalan diduga menjual gas elpiji 3 Kg diatas harga eceran tertinggi (HET) yakni Rp35 ribu/Tabung. Aksi ini dilakukan dihadapan sejumlah warga yang ingin membeli gas elpiji serta di hadapan supir PT. Harindo Gas Utama.


Dalam rekaman video nampak warga tersebut sempat bertanya harga gas elpiji kepada pemilik pangkalan.


"Berapa harga gas elpij," tanya warga.

"Rp35 ribu, Jangan protes, kalau tidak mau saya tidak kasi," kata pemilik pangkalan.


Usai video itu viral, Aktivis Luwu Timur, Amrullah langsung menghubungi Kadis Koperindag Luwu Timur, Senfry Oktavianus.


"Sudah kami hubungi kadis Koperindag. Dia sudah atensi, dan pangkalan tersebut bakal diputus kontrak dengan PT. Harindo Gas Utama seperti dalam kejadian di video itu," kata Ullah sapaan akrabnya,  Sabtu (1/2/2025).


"Kami juga berterima kasih kepada warga yang telah memberanikan diri untuk merekam aktivitas pangkalan-pangkalan yang nakal, dan bersedia membagikan informasi dimana aktivitas pangkalan yang melakukan penjualan di atas HET yang sangat merugikan masyarakat," sambung Ullah.


Selain Amrullah, Iskaruddin yang juga salah satu aktivis mengakui telah melakukan pengiriman persuratan ke DPRD untuk membahas persoalan kelangkaan elpiji 3 Kg.


"Kami sudah lihat videonya dan masih banyak bukti-bukti lain yang kita punya, dan nantinya akan menambah pembahasan di DPRD bahwa memang pangkalan-pangkalan yang ada di Luwu Timur kebanyakan tidak mengikuti aturan dan pengawasan pihak terkait sangat lemah," ungkap Iskar.


Lanjut dikatakan Iskar, kalau hari Senin ada penutupan salah satu pangkalan yang nakal, berarti ini bisa menjadi salah satu prestasi keberhasilan Pemerintah Kabupaten Luwu Timur (Diskoprindag-red) yang melibatkan unsur masyarakat dalam pelaksanaan pengawasan pendistribusian elpiji 3 Kg. 

(Mul) 

KALI DIBACA

No comments:

Post a Comment