RDP Sikapi Kelangkaan/Mahalnya LPG 3kg DPRD Kecewa 5 Agen Distributor Tidak Hadir - Investigasi Warta Global

Mobile Menu

TOP ADS

Responsive Leaderboard Ad Area with adjustable height and width.

More News

logoblog

RDP Sikapi Kelangkaan/Mahalnya LPG 3kg DPRD Kecewa 5 Agen Distributor Tidak Hadir

Monday, 3 February 2025
Suasana RDP di gedung DPRD Luwu 
Selasa 3/2/2025.

Luwu Timur,Investigasi.Wartaglobal.id - Tanggapi kelangkaan tabung LPG 3kg, Forum Persaudaraan Masyarakat Luwu Timur (FPM Lutim) bersurat ke DPRD Terkait kelangkaan dan mahalnya tabung gas LPJ 3 Kg beberapa hari yang lalu,


Ketua dan Komisi II DPRD Kabupaten Luwu Timur melakukan Rapat Dengar Pendapat bersama beberapa pihak, termasuk FPM Lutim, Diskoperindag, dan Agen Distributor (PT.Harindo)


Ketua DPRD kabupaten Luwu Timur Ober Datte dalam sambutannya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang sempat hadir terutama teman-taman Dari FPM Lutim yang telah bersedia mewakili masyarakat yang saat ini mengalami keresahan atas kelangkaan dan mahalnya tabung gas elpiji 3 kg.


" Hari ini juga kecewa karena hanya 1 Agen Distributor yang hadir yaitu PT.Harindo Gas Utama sementara 5 Agen lainya tidak hadir," ungkap Ober, Senin (3/2/2025).


Ketua DPRD tak lupa memberikan apresiasi kepada FPM Luwu Timur atas waktunya  mereferensikan aspirasi warga dalam menyampaikan aspirasinya.


" Ada beberapa poin yang menjadi pokok persoalan kelangkaan dan mahalnya tabung gas elpiji," ungkap Ishak selaku sekertaris FPM Lutim, Selaku juru bicara,


Masalah pertama menurut Ishak,  Tidak adanya transparansi terkait jumlah pangkalan dan jumlah tabung yang masuk ke luwu Timur. " Hari ini kami minta dinas koperindag dan agen memberikan data akurat.


Kedua, hasil dari sidak koperindag yang tidak transparan dimana dilaksanakan mulai 15 Januari - 3 Pebruari sementara kami punya temuan di lapangan maraknya penjualan tabung keluar daerah menggunakan mobil grand max dan kami menduga ada mafia yang berkedok pengecer yang melakukan kerja sama dengan pangkalan-pangkalan karena bukan lagi rahasia umum ketika tabung gas elpiji dari agen itu tiba di pangkalan paling lama 1 jam sudah habis sementara warga sekitar tidak kebagian akhirnya menukar di pengecer dengan harga tinggi, jadi itu yang menjadi pokok aspirasi kami," kata Ishak.


Menanggapi hal itu kadis Koperindag Senfri Oktavianus membeberkan, bahwa jumlah pangkalan yang ada di Luwu Timur adalah Iih 705 dan 6 Agen Distributor (PTHarindo Gas Utama,PT.Arba Insan Mulia,PT.Alif Wahana Putra Mandiri,PT.Haerani Gas,PT.Harun Malili Gas Indo,PT.Anugrah Timur Gas,) dari total keseluruhan tabung elpiji 3 kg yang masuk ke luwu timur,per Deseber 2024, yaitu 312.520 Biji tabung kalau total pertahun 2024 ada 3.780.215 Biji tabung dan untuk Januari 2025 kami belum mendapatkan update keseluruhan kecuali data dari PT.Harindo Yaitu 85.680 tabung/Januari," ujar Senfri 


Menanggapi hasil sidak, " kami menemukan dilapangan rata-rata pangkalan tidak ada tabung yang berisi dan banyak melakukan penjualan di atas  Harga Eceran Tertinggi (HET),
Dan hal ini telah kami laporkan ke semua Agen Distributor yang memiliki kewenangan untuk menindak pangkalan yang melanggar aturan, " sebut Senfri.


Menanggapi hal tersebut 
Sarkawi Hamid anggota komisi II DPRD meminta kepada Koperindag untuk mempertanyakan jumlah konsumen wajib penerima.


" Kalau data konsumen sampai saat ini belum ada kami pakai data jumlah penduduk kabupaten Luwu Timur yaitu 312.320 Jiwa/Desember 2024," timpal Senfri


Menurut Sarkawi, masih ada kelebihan tabung dibanding jumlah penduduk, sementara fakta lapangan masih terjadi kelangkaan. 


" Sementara kami cari solusinya dengan dengan cara melakukan pasar murah setiap kecamatan dan hari ini perdana di Kecamatan Towuti," ungkap Senfri.


Terkait persolan Penindakan, Senfri mengaku tidak punya kewenangan, " sekali lagi kami (Dinas koperindag) Tidak punya kewenangan, yang berhak menindak itu adalah Agen Distributor masing-masing pangkalan, Salah satu contoh pangkalan yang kemarin viral menjual di harga 35.000/ tabung kami hanya melaporkan ke Agen Distributor PT.Harindo langsung mengambil penindakan tegas mengeluarkan Surat Pemutusan Hubungan Usaha (PHU), tegasnya 


Akhir RDP menyimpulkan DPRD melalui Wakil ketua II DPRD Hj.Harisa, bahwa patut diduga bahwa kelangkaan tabung di karenakan pangkalan-pangkalan yang nakal. 


" Maka dengan ini diminta kepada semua agen yang kebetulan hari hanya PT.Harindo yang hadir untuk melakukan pengawasan terhadap pangkalannya dan kami juga meminta kepada masyarakat agar megambil bukti video atau foto dan laporkan ke kami atau dinas Koperindag atau untuk memviralkan seperti yang terjadi di pangkalandi Towuti yang sudah diputus kontraknya oleh agen PT.Harindo," pungkas Hj. Harisa.

KALI DIBACA

No comments:

Post a Comment