Staf UIN Alauddin Makassar Diduga Terlibat Sindikat Uang Palsu, Meninggal Mendadak Sebelum Diperiksa - Investigasi Warta Global

Mobile Menu

TOP ADS

Responsive Leaderboard Ad Area with adjustable height and width.

More News

logoblog

Staf UIN Alauddin Makassar Diduga Terlibat Sindikat Uang Palsu, Meninggal Mendadak Sebelum Diperiksa

Sunday, 22 December 2024
foto: tersangka kasus sindikat uang palsu UIN Makasar 

Investigasi.WARTAGLOBAL.id,Makassar– Seorang staf Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar berinisial M dilaporkan meninggal mendadak sebelum sempat diperiksa terkait dugaan keterlibatannya dalam sindikat uang palsu. Kabar ini mengejutkan masyarakat, terutama kalangan kampus.

M diduga mengalami syok setelah namanya disebut-sebut terlibat dalam peredaran uang palsu yang melibatkan sejumlah oknum di lingkungan UIN Alauddin Makassar. Hingga saat ini, penyebab pasti kematian M masih menjadi tanda tanya.

Sebelumnya, dua orang telah ditangkap dan ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus ini, yakni Kepala Perpustakaan UIN Alauddin Makassar, Andi Ibrahim (AI), dan seorang staf kampus, Mubin Nasir (40). Kedua tersangka diduga menjadi bagian dari sindikat uang palsu yang beroperasi di sekitar wilayah Gowa dan sekitarnya.

Kasat Reskrim Polres Gowa, AKP Bahtiar, mengonfirmasi bahwa informasi mengenai dugaan keterlibatan M sempat beredar di lingkungan kampus. Namun, ia menegaskan, “Belum ada bukti yang cukup untuk mendalami dugaan tersebut sebelum M meninggal.”

Menurut Bahtiar, pihaknya masih terus mengusut kasus ini untuk mengungkap jaringan sindikat uang palsu yang lebih luas. "Kami akan berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk memastikan bahwa kasus ini terungkap dengan tuntas," ujarnya.

Kasus ini memicu beragam reaksi dari masyarakat. Beberapa pihak mendesak agar UIN Alauddin Makassar mengambil langkah tegas untuk membersihkan institusinya dari praktik-praktik ilegal. “Ini sangat mencoreng nama baik institusi pendidikan,” ujar seorang mahasiswa yang enggan disebutkan namanya.

Meski M telah meninggal, kepolisian tetap akan melanjutkan penyelidikan terhadap sindikat uang palsu ini. Fokus utama adalah mengidentifikasi jaringan yang terlibat serta memastikan tidak ada pihak lain yang terseret dalam kasus serupa di kampus tersebut.

Kasus ini menjadi peringatan bagi semua pihak untuk meningkatkan pengawasan, khususnya di lingkungan akademik, agar tidak menjadi tempat subur bagi praktik ilegal.*Andi syahbandi*

KALI DIBACA

No comments:

Post a Comment