Malut.INVESTIGASI.id- Dalam upaya menjaga dan melestarikan warisan budaya nenek moyang, khususnya budaya gotong royong, Satgas TMMD Ke-121 Kodim 1509/Labuha menggelar penyuluhan di Aula Desa Fulai, Kecamatan Gane Barat Utara, Selasa (06/08/2024). Kegiatan ini diinisiasi oleh Dan SSK Lettu Inf Bambang Swarjana dan dihadiri oleh Kepala Desa Fulai, Paidin H. Iskandar, serta warga setempat.
Budaya gotong royong, yang menjadi inti dari kehidupan sosial masyarakat Indonesia, khususnya di wilayah Kabupaten Halmahera Selatan, dikenal sebagai "Babari". Ini adalah salah satu bentuk kearifan lokal yang mempererat ikatan sosial dan menjaga semangat kebersamaan dalam masyarakat. Dalam penyuluhannya, Lettu Inf Bambang Swarjana menegaskan pentingnya menjaga tradisi ini di tengah modernisasi yang sering kali menggerus nilai-nilai kebersamaan.
“Gotong royong bukan hanya sekedar kerja bakti atau kegiatan bersama. Ini adalah wujud nyata dari kebersamaan, kepedulian, dan saling membantu antarwarga. Dalam pelaksanaan TMMD, kita berusaha menghidupkan kembali semangat gotong royong ini, sehingga nilai-nilai luhur yang diwariskan oleh leluhur kita tidak hilang,” ujar Lettu Inf Bambang Swarjana.
Ia menambahkan bahwa program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) adalah salah satu cara yang efektif untuk memupuk kembali semangat gotong royong di kalangan masyarakat. Melalui program ini, TNI bersama masyarakat bekerja sama membangun fasilitas umum, memperbaiki infrastruktur, dan melaksanakan kegiatan sosial lainnya. Kegiatan tersebut tidak hanya bertujuan untuk pembangunan fisik, tetapi juga untuk mempererat ikatan sosial dan memperkuat rasa kebersamaan di antara warga desa.
Penyuluhan ini dihadiri oleh puluhan warga Desa Fulai yang antusias mengikuti penjelasan dari tim Satgas TMMD. Kepala Desa Fulai, Paidin H. Iskandar, dalam sambutannya juga menyampaikan apresiasinya terhadap kegiatan ini. Ia menyatakan bahwa gotong royong adalah bagian tak terpisahkan dari identitas masyarakat Desa Fulai dan Kabupaten Halmahera Selatan pada umumnya. Dengan adanya penyuluhan ini, diharapkan masyarakat semakin memahami pentingnya menjaga dan melestarikan budaya gotong royong sebagai warisan yang harus dipertahankan.
“Gotong royong adalah bagian dari kehidupan kita sehari-hari. Ini bukan hanya tradisi, tapi juga identitas yang harus kita jaga dan lestarikan. Melalui kegiatan ini, kami berharap masyarakat dapat lebih mengerti dan menghargai pentingnya gotong royong, serta menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari,” kata Paidin H. Iskandar.
Selama penyuluhan, tim Satgas TMMD juga memaparkan berbagai contoh nyata bagaimana gotong royong dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, mulai dari kegiatan pembangunan desa hingga membantu tetangga yang membutuhkan. Mereka juga mengajak masyarakat untuk terus aktif dalam kegiatan sosial dan kerja bakti yang diadakan di desa.
Selain itu, penyuluhan ini juga menjadi ajang diskusi antara warga dan tim Satgas TMMD. Warga Desa Fulai diberikan kesempatan untuk bertanya dan berdiskusi mengenai berbagai tantangan yang dihadapi dalam menjaga budaya gotong royong di tengah arus modernisasi dan individualisme yang semakin kuat.
Menanggapi hal ini, Lettu Inf Bambang Swarjana memaparkan pentingnya peran keluarga dan masyarakat dalam menanamkan nilai-nilai gotong royong kepada anak-anak sejak dini. Menurutnya, pendidikan karakter yang kuat dari keluarga adalah kunci untuk menjaga keberlangsungan budaya gotong royong di masa depan.
“Kita semua memiliki tanggung jawab untuk memastikan bahwa nilai-nilai gotong royong tetap hidup dan diwariskan kepada generasi mendatang. Ini bisa dimulai dari keluarga, dengan mengajarkan anak-anak untuk selalu peduli dan mau membantu sesama. Keterlibatan dalam kegiatan desa juga bisa menjadi cara yang baik untuk menanamkan semangat gotong royong ini,” tutup Lettu Inf Bambang Swarjana.
Kegiatan penyuluhan ini ditutup dengan doa bersama yang dipimpin oleh tokoh agama setempat, sebagai bentuk syukur dan harapan agar budaya gotong royong tetap hidup dan menjadi kekuatan utama dalam menjaga kerukunan dan kebersamaan di Desa Fulai. Masyarakat Desa Fulai pun berkomitmen untuk terus melestarikan budaya gotong royong dan menerapkannya dalam setiap aspek kehidupan mereka.
Reporter: wan
KALI DIBACA
No comments:
Post a Comment