Kades Maramba Bareng Janda Di Kamar Begini Kronologinya - Investigasi Warta Global

Mobile Menu

TOP ADS

Responsive Leaderboard Ad Area with adjustable height and width.

More News

logoblog

Kades Maramba Bareng Janda Di Kamar Begini Kronologinya

Thursday 11 July 2024
LUWU TIMUR, SULSEL – Peristiwa penggerebekan Kepala Desa Maramba RP dengan seorang wanita berstatus janda kini menyisakan pilu yang menggores bagi SM isteri Kepala Desa. Bagi SM cerita perselingkuhan suamimya dengan janda IH sudah lama terjalin hingga  membuat IH memimta bantuan kepada warga agar dugaan perselingkuhan RP dengan IH bisa diungkap.


Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan awak media pada Rabu (10/7/24) kepada PY salah satu warga yang mengaku ikut melakukan penggerebekan pada malam Selasa kemarin, PY membeberkan kalau dirinya yang mengatur dan menempatkan warga pada titik jalur yang biasa dilalui Kepala Desa. 


Alasan pengintaian dilakukan PY karena isteri Kades RP sudah menyampaikan cerita perselingkuhan suaminya dengan janda ramai diisukan ditengah masyarakat namun belum ada pihak yang mau membantunya. Kepada PY, isteri RP menceritakan tak pernah lagi diberi uang oleh RP 2 tahun 8 bulan sejak RP jabat Kepala Desa di Maramba. 


Hingga PY berjanji kepada isteri RP akan melakukan pengintaian bersama beberapa warga sejak jelang Lebaran Idul Adha silam. Namun karena faktor  cuaca sering hujan membuat PY hanya sesekali keluar memantau.


“Pada malam itu saya mendapat informasi dari teman yang saya posisikan di dekat rumah Kades, dia sudah keluar dan bergerak ke arah Selatan melewati kuburan” beber PY memulai ceritanya.


Sesaat usai menerima informasi, PY lalu mengontak Babinsa dan salah satu Sat Pol PP lalu bergerak ke belakang gudang rumah janda IH tempat RP  memarkir motor sebelum masuk rumah IH. Posisi PY melakukan pengintain bersama rekannya dekat gudang malam itu. Hal ini dilakukan PY karena menurutnya di belakang Gudang rumah IH situasinya agak gelap serta rimbun ditumbuhi pohon salak dan PY lalu mengendap dibalik pepohonan bersama rekannya.


“Tak berani lewat depan rumah karena agak terang cahaya lampu, sedang di belakang Gudang hanya ada satu lampu di teras belakang,” ungkapnya.


Benar saja, tak berselang lama lalu muncul RP dengan mendorong motor kondisi mesin dimatikan, dan berhenti dikegelapan, lalu mengirim pesan WhatsApp kepada IH. Tak lama kemudian terlihat lampu teras belakang dimatikan dari dalam rumah, dan PY lalu membuka kunci Gudang dan mendorong motornya masuk dan menguncinya kembali dari dalam.

 “selama ini ketahuan kalau RP yang mengantongi kunci Gudang agar leluasa masuk ke rumah lewat Gudang” lanjut PY.  Menyaksikan RP masuk ke delam Gudang PY lalu mengontak rekannya agar segera merapat ke rumah IH dilakukan pengepungan rumah janda IH yang juga diketahui oknum BPD di Desa Maramba.


“Saya lalu menghubungi isteri dan anak RP bersama warga saat itu segera merapat ke TKP di Lorong 9 agar RP tak lagi meloloskan diri” katanya lagi.


Tak lama sejumlah wargapun berdatangan bersama isteri dan anak RP sapaan MN, posisi isteri RP di belakang rumah dan MN di pintu depan rumah, lalu mengetuk pintu sembari berucap,”buka pintu mana bapakku,” secara berulang.


Mendengar teriakan dari luar, keluarlah anak IH dari dalam kamar yang masih duduk di kelas 4 SD dan melihat banyak orang, lalu Kembali masuk kamar menyampaikan kepada ibunya. Tak lama keluar IH melihat dari balik kaca jendela melihat banyak orang depan rumah. MN lalu minta dibukakan pintu agar bisa ketemu sang bapak. 


Berdiri di pintu depan rumah, anak Kades (MN) lalu meminta kepada bapaknya agar segera keluar kamar menjelaskan prihal kejadian. Dialog panaspun sempat berlangsung antara anak (MN) dan sang Bapak RP.


“Bapak kemanakan uang selama ini, kenapa ibu saya tak pernah diberi uang, apa kesalahan ibu saya,” tutur PY menirukan ucapan MN.


Saat terjadi dialog, RP masih berada dalam kamar IH, membuat MN anak sang Kades meminta ayahnya keluar, namun tak ditanggapinya. Melihat situasi tersebut sejumlah warga berusaha masuk ke dalam rumah mengajak sang Kades keluar namun RP menolaknya.


Menyadari kondisi sudah mulai memanas akhirnya PY mengontak Aparat Kepolisioan Sektor Wotu untuk mendatangi TKP. Keduanya lalu dievakluasi dan diamankan ke Polsek agar menghindari kemarahan massa.


“kemarin kita sudah lakukan rapat medesak agar RP dan IH segara diberhentikan dari jabatannya karena sudah melakukan pelanggaran etik serta  pencemaran nama baik desa,” ungkpa PY.


“Dan proses pengumpulan tandatangan warga yang setuju RP diberhentikan sudah kita lakukan kemarin usai rapat, semoga hari ini bisa rampung dan setelahnya kita serahkan kepada Bupati, PMD, Inspektorat, dan DPRD,” tutup PY.


KALI DIBACA

No comments:

Post a Comment