Hal-Sel, INVESTIGASI.id - Ridwan Towara, warga Bacan Barat, bersama dengan penduduk sekitarnya, mendesak pemerintah daerah dan Balai Konservasi dan Sumber Daya Alam (BKSDA) Maluku Utara (Malut) untuk lebih serius menangani ancaman buaya terhadap warga yang beraktivitas di laut. Permintaan ini disampaikan setelah serangkaian insiden serangan buaya yang telah menyebabkan beberapa korban. Kamis, 18/07/2024.
Salah satu insiden tragis terjadi di Desa Nondang, Kecamatan Bacan Barat, Kabupaten Halmahera Selatan (Hal-Sel), di mana seorang warga bernama Sunardin Hamid tewas diterkam buaya saat sedang memancing ikan di perairan desa tersebut. Kejadian ini mengguncang masyarakat setempat dan menimbulkan ketakutan serta kekhawatiran yang mendalam.
Menurut Ridwan, serangan buaya bukanlah hal baru bagi warga di kawasan tersebut. Sudah banyak laporan mengenai kehadiran buaya di perairan sekitar desa-desa di Bacan Barat. Warga merasa semakin tidak aman untuk beraktivitas di laut, yang merupakan sumber mata pencaharian utama mereka. Oleh karena itu, mereka berharap adanya tindakan nyata dari pemerintah daerah dan BKSDA untuk mengatasi ancaman ini.
Ridwan menjelaskan bahwa warga telah berulang kali melaporkan kehadiran buaya kepada pihak berwenang, namun respons yang diterima masih dirasa kurang memadai. Warga berharap adanya patroli rutin dan upaya penanganan yang lebih sistematis untuk mengurangi risiko serangan buaya. Selain itu, mereka juga menginginkan adanya sosialisasi mengenai langkah-langkah yang bisa diambil untuk menghindari serangan buaya.
Dalam beberapa tahun terakhir, populasi buaya di perairan Halmahera Selatan dilaporkan mengalami peningkatan. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk perusakan habitat buaya dan berkurangnya sumber makanan alami mereka di alam liar. Akibatnya, buaya-buaya tersebut semakin sering mendekati pemukiman manusia dan mencari makanan di area yang dekat dengan aktivitas warga.
Serangan buaya yang menewaskan Sunardin Hamid hanyalah salah satu dari sekian banyak insiden yang terjadi. Kejadian ini menjadi puncak dari kekhawatiran warga dan mendorong mereka untuk lebih vokal dalam meminta perlindungan dan tindakan nyata dari pihak berwenang. Mereka menekankan bahwa keselamatan warga harus menjadi prioritas utama, dan pemerintah serta BKSDA harus segera mengambil langkah-langkah konkret untuk mengatasi masalah ini.
Ridwan mengungkapkan bahwa, selain patroli rutin, warga juga mengharapkan adanya pembangunan fasilitas penangkaran buaya yang bisa menjadi solusi jangka panjang. Dengan adanya penangkaran buaya, populasi buaya liar bisa dikontrol dan ancaman terhadap warga bisa diminimalisir. Selain itu, penangkaran buaya juga bisa menjadi tempat edukasi bagi masyarakat mengenai pentingnya konservasi dan cara hidup berdampingan dengan satwa liar.
Selain itu, Ridwan juga mengusulkan agar pemerintah daerah bekerja sama dengan para ahli dan organisasi non-pemerintah yang bergerak di bidang konservasi satwa liar untuk mencari solusi yang lebih efektif. Dengan adanya kolaborasi yang baik antara berbagai pihak, diharapkan masalah serangan buaya ini bisa ditangani dengan lebih baik.
Kepala Desa Nondang, Munira, turut menyampaikan keprihatinannya terhadap situasi ini. Beliau mengatakan bahwa Sunardin Hamid adalah sosok yang sangat dikenal di desa tersebut. Kepergiannya meninggalkan duka yang mendalam bagi keluarga dan masyarakat desa. Munira berharap kejadian serupa tidak akan terulang lagi di masa depan dan meminta pemerintah untuk segera bertindak.
Sementara itu, warga Desa Nondang dan sekitarnya tetap waspada dan berharap adanya tindakan cepat dari pemerintah dan BKSDA. Mereka berharap bisa kembali beraktivitas di laut dengan aman tanpa khawatir akan serangan buaya. Hingga saat ini, masyarakat terus bergotong-royong dalam menjaga keselamatan lingkungan mereka, sambil menunggu tindakan nyata dari pihak berwenang.
Cerita ini mencerminkan betapa pentingnya keseimbangan antara kehidupan manusia dan satwa liar. Ancaman serangan buaya di Bacan Barat menjadi peringatan bagi semua pihak untuk lebih peduli terhadap konservasi alam dan perlindungan satwa liar. Dengan adanya kerja sama yang baik antara pemerintah, BKSDA, dan masyarakat, diharapkan masalah ini bisa diatasi dan keselamatan warga bisa terjamin.
Reporter: wan
KALI DIBACA
No comments:
Post a Comment