INVESTIGASI JAKARTA - Kapolda Metro Jaya, Irjen Karyoto, mengungkapkan catatan alarm terkait pengguna narkoba di wilayah hukumnya sepanjang tahun 2023. Dalam konferensi pers di Balai Pertemuan Polda Metro Jaya (BPMJ), Jakarta Selatan, Kamis (28/12/2023), Irjen Karyoto menjelaskan bahwa sebanyak 3.792 orang telah tercatat sebagai pengguna narkoba.
Angka ini mencatatkan peningkatan drastis sebesar 204 persen jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, yaitu 2022, yang hanya mencapai 1.244 orang. Irjen Karyoto menjelaskan, "Di bidang narkoba, kalau crime total naik berarti tangkapan meningkat. Artinya, seluruh kepolisian yang bertugas di jajaran narkoba Polda Metro Jaya giat melakukan penangkapan, dan ini sangat memprihatinkan karena jumlah pengguna cukup signifikan."
Selain itu, Kapolda Metro Jaya juga melaporkan bahwa jumlah pengedar narkoba mengalami penurunan sebanyak tujuh persen, dari 3.379 orang pada tahun 2022 menjadi 3.134 orang pada tahun ini. Meskipun demikian, Irjen Karyoto mencatat adanya peningkatan signifikan dalam jumlah tersangka yang berhasil ditangkap, yakni sebanyak 6.975 orang. Angka ini naik sebanyak 49 persen dibanding tahun sebelumnya, yang hanya mencapai 4.659 tersangka.
Dari barang bukti yang disita selama tahun 2023, sabu menjadi fokus utama dengan penyitaan sebanyak 957,26 kg. Jumlah ini meningkat 113 persen dibanding tahun 2022 yang hanya mencapai 447,60 kg. Irjen Karyoto menjelaskan, "BB yang disita cukup banyak, tahun 2023 ganja 679 kg, sabu 957 kg, sabu cair, tembakau sintetis, obat berbahaya 45 juta butir. Pengungkapan sabu 179 kg yang kemasannya masih model-model teh dan lain-lain. TKP daerah Aceh dan Riau."
Irjen Karyoto juga menyoroti pengungkapan kasus obat daftar G dan tramadol yang menjadi penyebab maraknya tawuran di DKI Jakarta. Ia mengingatkan akan bahaya konsumsi obat-obatan tersebut, terutama di kalangan anak muda.
Fais/*
KALI DIBACA
No comments:
Post a Comment