Semarang, INVESTIGASI - Cuaca panas ekstreme yang melanda dua bulan terakhir ini memunculkan banyak keluhan masyarakat. Di Kota Semarang sendiri, rata-rata suhu mencapai 36 hingga 38 derajat celsius beberapa hari terakhir.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Semarang, M. Abdul Hakam meminta masyarakat untuk mencukupi asupan gizi dan menambah konsumsi air putih hingga 3 liter per hari.
Selain itu, Hakam Sapaannya menyarankan masyarakat agar tidak melakukan diet berlebihan, untuk menjamin kekebalan tubuh dari berbagai penyakit.
“Untuk merehidrasi tubuh, dalam kondisi normal harus minum air putih dua liter perhari, namun dalam kondisi panas ekstreme seperti sekarang ini maka harus ditambah setengah sampai satu liter, juga ditambah konsumsi vitamin," katanya, kemarin.
Saat ini, lanjut dia, penyakit terbanyak pada dua bulan cuaca panas ekstrim di Kota Semarang adalah Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) dan Diare.
“Kalau kita lihat dalam dua bulan terakhir kalau kita respon cepat kewaspadaan dini terhadap cuaca panas ekstreme di Kota Semarang ini data penyakit akibat panas ekstreme ini yang terbesar adalah ISPA dan Diare,” ujar Hakam.
Kemudian dalam data yang disediakan Dinas Kesehatan Kota Semarang, di masa panas seperti ini muncul polutan-polutan berbahaya yang diteliti setiap bulan seperti Co2, Nitrogen Dioksida, kemudian debu-debu Particulary Matter (PM) 10 dan PM 2,5.
“Nah PM 10 dan 2,5 ini yang di 16 kecamatan kondisinya itu di level sedang dan merah. Nah debu-debu PM 10 dan 2,5 itu kalau memapar kita manusia bisa menyebabkan radang di tenggorokan. Kalau masuk di saluran mata jadi keruh. Kemudian resiko diabetesnya akan tinggi,” ungkap Hakam. (*)
KALI DIBACA
No comments:
Post a Comment