Dana BOS Pendidikan SD SMP di Pesisir Barat di duga Wajib Setor - Investigasi Warta Global

Mobile Menu

TOP ADS

Responsive Leaderboard Ad Area with adjustable height and width.

More News

logoblog

Dana BOS Pendidikan SD SMP di Pesisir Barat di duga Wajib Setor

Thursday, 15 June 2023
Pesisir Barat, INVESTIGASI — Dana Bantuan Oprasional Sekolah (BOS) yang disalurkan Pemerintah Pusat kepada masing-masing satuan pendidikan, diduga jadi ladang subur Pungutan Liar (Pungli), bagi beberapa oknum Pejabat di Dinas Pendidikan dan Kebudayaaan (Disdikbud) Kabupaten Pesisir Barat, Kamis (15/06/2023).  

Betapa tidak, berdasarkan informasi yang didapat dari lapangan, menyebutkan bahwa para kepala sekolah  SD dan SMP di wajibkan setor dana BOS sebesar Rp.10.000/Siswa/ tahap yang dikumpulkan melalui Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S) masing-masing Kecamatan.

"Ya rasa semuanya memang seperti itu, bukan kita saja. Karena itu kan di kumpulkan melalui K3S dimasing-masing Kecamatan," Ungkap salah satu Kepala Sekolah kepada Wartawan media ini beberpa waktu lalu.

Ironisnya menurut dia, setoran dana BOS tersebut sudah berjalan lama dan sudah menjadi bagian dari sistem pada pengelolaan dan penggunaan dana BOS. Dengan modus, setiap kepala sekolah diminta menyetorkan dana kepada K3S Kecamatan, kemudian di serahkan kepada salah satu pejabat di Disdikbud Pesisir Barat. 

Dikonfirmasi melalui Aplikasi WhatSapp, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pesisir Barat, Edwin Kastolani Burtha, membantah hal tersebut. Menurutnya, tidak adanya pemotongan ataupun setoran itu di karenakan dana BOS di tranasfer langsung dari Kementerian Keuangan ke rekening masing-masing sekolah.

"Mungkin untuk jelasnya nanti Ibu bisa menghubungi Kabid Dikdas Pak Erik trims", jelas Edwin singkat melalui pesan WhatSapp nya.

Ditemui diruang kerjanya, Kepala Bidang (Kabid) Pendidikan Dasar (Dikdas) Erik Putra AR, saat dikonfirmasi mengenai adanya dugaan Pungutan Liar alias Pungli pada dana BOS pendidikan, ia berkilah bahwa semuanya telah di jalankan  sesuai  prosedur yang ada. 

"Saya meneruskan apa yang sudah disampaikan sama Pak Kadis,  pemotongan itu tidak ada", kilahnya, yang terkesan tidak memahami pertanyaan Wartawan yang mempertanyakan dugaan setoran dana BOS, bukan pemotongan.

Anehnya lagi, saat ditanya lebih detail mengenai dugaan pungli dana BOS di Pesisir Barat, Erik mengaku bahwa hal tersebut bukan hanya terjadi di Pesisir Barat saja, melainkan diseluruh Indonesia.

"Baiknya setiap media itu bekerja sama dengan Dinas Pendidikan, dan kalau ada pemberitaan di konfirmasikan dulu. Kalau kita sih berharap media itukan mitra, sebaiknya kita bekerjasama yang baik dalam bentuk MoU," rayu Erik kepada Wartawan Media investigasi.wartaglobal.id. sambil menyodorkan sejumlah uang, dengan alasan untuk pengganti Transport. (FM*/)






KALI DIBACA

No comments:

Post a Comment