FRIC Tegas: SKK Migas Harus Hentikan Pekerjaan PT CNG di Blok Jabung — Ada Pelanggaran Standar! - Investigasi Warta Global

Mobile Menu

Pendaftaran

Klik

More News

logoblog

FRIC Tegas: SKK Migas Harus Hentikan Pekerjaan PT CNG di Blok Jabung — Ada Pelanggaran Standar!

Wednesday, 12 November 2025

InvestigasiWartaGlobal.id | Jambi — Fast Respon Indonesia Center (FRIC) menuntut SKK Migas segera menghentikan pekerjaan PT Citra Nusantara Gemilang (CNG) yang dilakukan di Blok Betara dan Blok Jabung, wilayah kerja PetroChina International Jabung Ltd., menyusul dugaan pelanggaran spesifikasi teknis dan keselamatan kerja oleh subkontraktor tersebut.

Pekerjaan subkontraktor di area strategis ini dianggap mengabaikan standar material dan prosedur keselamatan, yang dikhawatirkan bisa menimbulkan risiko besar bagi integritas fasilitas migas dan keselamatan pekerja.

FRIC: SKK Migas Jangan Hanya Mengawasi dari Kantor

Kepala Satgas FRIC, Fahmi Hendri, mengecam lemahnya pengawasan SKK Migas.

“SKK Migas tidak boleh hanya memantau dari jauh. Jika ada subkontraktor melanggar spesifikasi, pekerjaan harus dihentikan segera. Jangan tunggu sampai terjadi kerusakan atau kecelakaan baru bertindak,” tegas Fahmi.

Fahmi juga menekankan bahwa indikasi pelanggaran oleh PT CNG bukan sekadar masalah teknis, tapi juga integritas dan profesionalisme pengelolaan hulu migas nasional.

PetroChina Klaim Komitmen K3, FRIC Tantang Bukti Lapangan

Vice President Business Support PetroChina International Jabung Ltd., Gusminar, menyatakan bahwa PetroChina selalu mengutamakan keselamatan kerja (K3) dan kualitas operasional.

Namun, FRIC menilai klaim ini harus dibuktikan di lapangan, bukan hanya pernyataan resmi.

“Klaim K3 hanya di atas kertas tidak cukup. Kami siap turun bersama SKK Migas untuk inspeksi langsung ke lokasi proyek PT CNG. Jangan ada yang ditutup-tutupi,” ujar Fahmi.

Investasi Besar Tak Boleh Menutupi Pelanggaran

Proyek pemboran sumur Neb Basement-3 menggunakan Rig GW-265 (2000 HP) dengan rencana kedalaman 10.431 ftMD, bagian dari investasi eksplorasi 1,8 miliar dolar AS, dinilai FRIC sebagai investasi yang tidak boleh menjadi tameng bagi pelanggaran standar teknis.

“Investasi besar tidak boleh mengorbankan kualitas dan keselamatan. Jika diabaikan, risiko kerugian negara jauh lebih besar daripada keuntungan sementara,” tegas Fahmi.

SKK Migas Janji Koordinasi, FRIC Tunggu Tindakan Nyata

Menanggapi desakan FRIC, Kepala Departemen Formalitas dan Komunikasi SKK Migas Sumbagsel, Safei Syafri, menyatakan akan berkoordinasi dengan PetroChina.

“Terima kasih informasinya, kami akan coba koordinasikan dengan PetroChina,” ujar Safei.

Namun FRIC menegaskan, koordinasi tanpa tindakan tegas hanyalah formalitas.

“Kami menuntut langkah nyata: hentikan pekerjaan PT CNG sebelum risiko membesar. FRIC siap turun ke lapangan bersama SKK Migas dan PetroChina untuk memastikan kepatuhan standar,” pungkas Fahmi.


Redaksi: InvestigasiWartaGlobal.id
Editor: Zulkarnain Idrus

KALI DIBACA