Polemik Tambang di Halmahera Selatan: DPR RI Siap Turun Tangan Telusuri Dugaan Pelanggaran - Investigasi Warta Global

Mobile Menu

TOP ADS

Responsive Leaderboard Ad Area with adjustable height and width.

More News

logoblog

Polemik Tambang di Halmahera Selatan: DPR RI Siap Turun Tangan Telusuri Dugaan Pelanggaran

Saturday, 15 February 2025
HAL-SEL, INVESTIGASI. - Polemik pertambangan di Kabupaten Halmahera Selatan (Hal-Sel) akhirnya mendapat perhatian serius dari anggota DPR RI dapil Maluku Utara, Alien Mus dari Partai Golkar. Dalam sebuah diskusi live yang disiarkan melalui aplikasi komunikasi, Isbat Usman menyoroti berbagai permasalahan terkait eksploitasi sumber daya alam di Halmahera Selatan. Sabtu, 15/02/2025.

Menanggapi hal itu, Alien Mus memastikan bahwa Komisi XII DPR RI telah mengambil langkah konkret. Ia mengonfirmasi bahwa dalam waktu dekat, tim dari Komisi XII DPR RI akan turun langsung ke Maluku Utara untuk menelusuri tambang-tambang yang diduga bermasalah di Halmahera Selatan.

"Kami sudah berkoordinasi, dan dalam satu atau dua hari ke depan, Komisi XII DPR RI akan turun ke Halmahera Selatan. Mereka telah mengonfirmasi kepada saya bahwa mereka akan ke dapil. Saya sampaikan tidak ada masalah, hanya perlu memastikan kondisi cuaca, terutama gelombang dan angin," ujar Alien Mus dalam diskusi tersebut.


Sementara itu, Isbat Usman mengungkapkan bahwa ia telah menyerahkan bukti-bukti visual terkait dugaan pelanggaran Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) dan eksploitasi hutan lindung yang diduga dilakukan oleh PT Indonesia Mas Mulia (PT IMM). Bukti-bukti tersebut telah disampaikan ke lima kementerian terkait sebagai bagian dari upaya advokasi yang lebih luas.

"Kami sudah menyerahkan bukti kepada lima kementerian terkait. Saat ini, kami juga tengah menyiapkan tambahan bukti yang akan diberikan kepada Komisi XII DPR RI guna memperkuat dugaan kelalaian perusahaan serta pihak-pihak terkait," kata Isbat Usman.

Menurutnya, berbagai pelanggaran lingkungan yang terjadi di Halmahera Selatan harus mendapat perhatian khusus, mengingat dampak negatif yang ditimbulkan bagi masyarakat dan ekosistem sekitar. Ia menegaskan bahwa eksploitasi sumber daya alam yang tidak bertanggung jawab dapat menyebabkan kerusakan lingkungan yang bersifat permanen serta mengancam keberlanjutan kehidupan masyarakat setempat.

"Kabupaten Halmahera Selatan telah menjadi Sentral pertambangan, sehingga sumber daya alam tidak tertanggung jawabkan dengan baik, bahkan kerusakan lingkungan juga berdampak buruk serta mengancam keberlanjutan kehidupan masyarakat sekitar". Tutupnya. 

Redaksi: wan


KALI DIBACA

No comments:

Post a Comment