Baru seumur jagung pagar proyek balai besar budidaya ikan air tawar d Mesuji roboh, - Investigasi Warta Global

Mobile Menu

TOP ADS

Responsive Leaderboard Ad Area with adjustable height and width.

More News

logoblog

Baru seumur jagung pagar proyek balai besar budidaya ikan air tawar d Mesuji roboh,

Monday, 6 January 2025

Warta global id, Mesuji---Pengerjaan proyek balai besar perikanan budidaya air tawar,yang menjadi program kementrian kelautan dan perikanan tahun 2024,yang berada di kabupaten Mesuji Lampung tepatnya di Desa Buko Poso Kecamatan Way Serdang wajib di evaluasi kembali. 

Evaluasi wajib kembali dilakukan oleh pihak kementrian kelautan dan perikanan karena diduga setruktur bangunan pagar pembatas antara lahan garapan masarakat dan lokasi balai besar yang menurut sumber pelaksana dan pengawas proyek bapak PU di kerjakan oleh pihak ke tiga atas nama pak SN pelaksana dari CV Karya Wijaya,roboh dan terpantau oleh wartawan media ini pada minggu ( 5/1/2025 ) sekira pukul 12,20 WIB. 
Tim wartawan yang turun ke lokasi roboh nya pagar proyek Balai Besar kemetrian perikanan di Desa Buko Poso kecamatan Way Sedang mesuji,melihat beberapa tenaga kerja sedang melakukan pembersihan puing puing bekas tembok yang dilihat oleh wartawan tanpa ada nya besi penguat atau selup atas maupun bawah dari pagar yang roboh hanya terlihat beberapa bisi ukuran 8 mili terpasang sebagai penyambung antara satu sisi tembok satu ke sisi lain nya,adanya pengunaan besi 8 hanya pada sisi sambungan pagar dan tidak mengukan besi selup untuk dasaran dan atasan sebagai penguat pagar, dibenarkan oleh pelaksana dan Pengawas proyek bapak PU yang pada saat itu berkesempatan dikonfirmasi oleh wartawan melalui pesan watasab dan bapak PU mengatakan kepada wartawan.

" Saya hanya sebagai pengawas pengerjaan proyek, menurut saya sudah di kerjakan sesuai prosedur pengunaan besi 8 itu sesuai rab,soal roboh nya pagar itu saya sudah layangkan surat teguran kepihak ke 3 pelaksana dari  CV  Karya Wijaya dan pelaksananya pak SN ," tutur PU. 

Lebih dalam wartawan melakukan penelusuran terkait bahan matrial bangunan yang digunakan untuk pembangunan pondasi dan pagar bayak sekali kejangalan dari adanya pengunaan pasir lokal yang bercampur lumpur dioplos dengan pasir yang berasal dari Gunung Sugih Lampung Tengah hingga pengunaan batu yang menurut informasi narasumber driver pengesup matrial pasir dan batu,saat itu ada yang salah kirim batu sejenis batu kapur bukan batu belah murni,namun tidak dilakukan klem dan tetap digunakan untuk bangunan pondasi dasaran.

Informasi lain didapat wartawan bahwa bapak PU bukan saja pelaksana dan pengawas lapangan program ke metrian perikanan dan kelautan balai besar perikanan budidaya air tawar,namun juga sebagai penyedia jasa pengadaan bahan matrial yang diperlukan di proyek tersebut,kesaksian itu disampaikan narasumber driver yang sempat menjadi  su player batu dan pasir, 

" Setahu saya pak PU itulah yang menerima  dan mengeluarkan kontrak harga bahan matrial karena sewaktu saya melakukan transaksi pembayaran batu dan pasir pak PU yang komonikasi dengan saya bang"ungkap nya. 

Dari hasil investigasi temuan dan pengalian bukti narasumber dapat di simpulkan ada keterlibatan pengadaan matrial yang dilakukan pelaksana dan pengawas proyek yang dananya bersumber dari angaran pendapatan belanja Negara ( APBN ) kemetrian kelautan dan perikanan bapak PU yang tidak mengutamaka kualitas dari bahan matrial,dan diduga hanya megejar keuntungan pribadi semata berimbas pada robohnya pagar pembatas yang baru saja jadi masih seumur jagung itu.

KALI DIBACA

No comments:

Post a Comment