Jalan Rp 8 Miliar di Kayong Utara Rusak Kurang dari Dua Bulan: Warga Kecewa, Pemerintah Diminta Evaluasi - Investigasi Warta Global

Mobile Menu

TOP ADS

Responsive Leaderboard Ad Area with adjustable height and width.

More News

logoblog

Jalan Rp 8 Miliar di Kayong Utara Rusak Kurang dari Dua Bulan: Warga Kecewa, Pemerintah Diminta Evaluasi

Monday, 30 December 2024
foto: Proyek pembangunan ruas jalan yang menghubungkan Desa Teluk Batang Kota dan Banyu Abang, Kecamatan Teluk Batang

Investigasi,wartaglobal.id,Kayong Utara, Kalimantan Barat – Proyek pembangunan ruas jalan yang menghubungkan Desa Teluk Batang Kota dan Banyu Abang, Kecamatan Teluk Batang, menuai kritik tajam dari masyarakat. Proyek dengan anggaran fantastis sebesar Rp 8,1 miliar dari Dana Bagi Hasil (DBH) Sawit 2023 ini dilaporkan sudah rusak meski baru dua bulan selesai dikerjakan.

kerusakan jalan mulai dari retakan hingga lubang besar.doc.

Nasrun, seorang warga Desa Banyu Abang, mengungkapkan kekecewaannya terhadap hasil pembangunan tersebut. “Belum dua bulan selesai, jalan ini sudah banyak retak dan berlubang. Kalau begini, negara dan masyarakat dirugikan,” ujarnya. Ia juga menyoroti lemahnya pengawasan proyek oleh pihak terkait yang mengakibatkan mutu jalan jauh dari harapan.

Menurut laporan warga, kerusakan jalan mulai dari retakan hingga lubang besar kini menyulitkan mobilitas masyarakat. Jalan yang menjadi akses penting antara dua desa dan dua kecamatan, yakni Teluk Batang dan Seponti, semakin memprihatinkan. Kepala Desa Banyu Abang, Erpan Huda, menyebutkan bahwa kerusakan ini juga berimbas pada aktivitas ekonomi warga.

“Kami berharap pemerintah segera menginstruksikan perbaikan. Kondisi ini tidak bisa dibiarkan karena jalan ini sangat vital bagi masyarakat,” tegas Erpan.

Proyek ini dikerjakan oleh CV Batu Perdana dengan supervisi Java Bima Citra, namun masyarakat menduga kualitas pekerjaan tidak sesuai standar. Nasrun menambahkan bahwa penggunaan material seperti aspal yang diduga sudah dingin turut menjadi penyebab lemahnya daya tahan jalan.

"Kami minta ke depannya pemerintah lebih selektif dalam memilih kontraktor dan meningkatkan pengawasan,” imbuhnya.

Cahyo, pelaksana lapangan proyek, mengaku akan melakukan pengecekan ulang dan menyebutkan bahwa proyek masih dalam masa pemeliharaan. Sementara itu, Kepala Bidang Bina Marga Dinas PU Kayong Utara, Endang Supriadi, belum memberikan tanggapan atas kondisi ini.

Awak Media yang melakukan investigasi di lapangan menemukan bukti kerusakan signifikan, terutama di titik TR 13. Jalan berlubang dan retak ini membutuhkan tindakan segera dari pemerintah untuk mencegah kerugian yang lebih besar.

Warga meminta pihak pemerintah daerah, khususnya Dinas PU Kayong Utara, untuk menindaklanjuti laporan kerusakan ini dengan serius. “Kami ingin pembangunan yang berkualitas dan sesuai anggaran. Jangan sampai proyek besar seperti ini hanya menguntungkan segelintir pihak,” pungkas Nasrun.

Dengan anggaran besar yang digelontorkan, masyarakat berharap proyek jalan ini bisa memberikan manfaat nyata, bukan justru menjadi beban akibat pengelolaan yang diduga asal-asalan.*Andi syahbandi/kzn*

KALI DIBACA

No comments:

Post a Comment