– Ketua DPP Lembaga LSP3M Gempar, Drs.M.Saleh Situju, SH, MH, menyuarakan keprihatinannya terkait dugaan penyalahgunaan Dana Desa yang melibatkan Kepala Desa Sengeng palie, Kecamatan lamuru, Kabupaten Bone. Kasus ini menyeret sejumlah pihak, termasuk, sekertaris desa, Bendahara Desa, TPK, desa, dan mantan sekertaris desa, yang diduga telah melakukan penyelewengan anggaran Dana Desa selama tiga tahun berturut-turut, dari 2021 hingga 2023.
Proyek-proyek yang dipersoalkan mencakup:
1. Pembangunan Rabat dan Talud (2021) dengan anggaran Rp 146.837.400.
3. Pembangunan talud dan rabat beton dusun Palakka volume: talud 205 meter, rabat beton 102,5 meter(ADD 2023)senilai Rp 174.000.000.
4. Pembangunan talud dan perkerasan dusun sapeduru volume: Jalan dusun perkerasan 274 meter Tani (2023) dengan anggaran Rp 172.859.230.
Menurut Drs. M.Saleh Situju, indikasi tindak pidana korupsi dalam proyek-proyek ini sangat jelas, terutama dengan dugaan mark-up anggaran. Ia mengungkapkan bahwa pada tahun 2021, Kepala Desa Asnawi, bangunannya keropos dan hancur, pembangunan taludnya, di lokasi tanpa alasan yang jelas.
"Inspektorat Bone harus segera mengaudit ulang anggaran tahun 2021 hingga 2023. Temuan ini mengindikasikan potensi kerugian negara yang tidak bisa dianggap enteng," tegas Saleh.
Saleh juga mendesak aparat penegak hukum, seperti Kapolres Bone, Kejaksaan Tinggi Sulawesi Selatan, dan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) hingga ombudsman, Sulawesi Selatan, untuk segera bertindak guna memastikan transparansi dan akuntabilitas pengelolaan Dana Desa di Desa sengeng palie.
Jumat 15-11-2024
Tim investigasi warta global menghubungi whatsapp kepala desa asnawi untuk dikonfirmasi mengenai anggaran dana desa yang telah digunakan, dan tidak ditanggapinya,
Hingga berita ini diturunkan, Kepala Desa sengeng palie, asnawi, belum memberikan tanggapan terkait dugaan ini, baik melalui sambungan telepon maupun konfirmasi langsung.Tim investigasi.
KALI DIBACA
No comments:
Post a Comment