JAKARTA, INVESTIGASI -- Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin mengingatkan agar Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 dilaksanakan dengan jujur dan adil (jurdil). Namun, dia juga mengingatkan pentingnya persatuan.
“Pemilu itu penting dilaksanakan sesuai dengan aturan yaitu jujur dan adil (jurdil). Jurdil menjadi penting sebab untuk memberikan legitimasi. Jangan sampai ada hal-hal yang tidak terlihat jujur, sebab nanti hasilhya kurang legitimate, dianggap kurang memenuhi unsur kejujuran dan keadilan,” tutur Wapres dalam keterangan resminya di sela kunjungan kerja di Jeddah, Arab Saudi, Kamis (8/2/2024).
Wapres kembali mengingatkan bahwa adanya perbedaan pilihan dalam kontestasi Pemilu merupakan keniscayaan. Namun demikian, ia mengharapkan perbedaan pilihan tersebut tidak menimbulkan perpecahan masyarakat.
“Jadi istilahnya polarisasi pasti, tetapi polarisasi yang tidak membawa keterbelahan,” tuturnya.
Oleh sebab itu, Wapres meminta kepada seluruh pihak terkait agar lebih mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa di atas kepentingan politik dalam Pemilu. Dia berharap khususnya kepada para pemenang kontestasi ini agar merangkul seluruh pihak, termasuk yang tidak mendukung atau memilihnya.
“Siapa pun nanti yang menang, dia akan merangkul semua, itu yang kita harapkan. Persatuan dan kesatuan bangsa menjadi lebih penting daripada Pemilu,” kata Wapres.
“Apa artinya kita adakan Pemilu kalau hasilnya justru menimbulkan perpecahan bangsa kita,” tuturnya.
Untuk itu, Wapres berpesan kepada para kontestan agar berkontestasi secara fair, kepada penyelenggara agar menjalankan tugasnya secara jujur dan adil, serta kepada masyarakat agar legowo (menerima) adanya perbedaan pilihan.
“Saya sering mengatakan kalau berbeda pendapat, katakan lakum capresukum walana capresuna (untukmu capresmu dan untukku capresku). Walakum partaiukum, walana partaiuna (untukmu partaimu dan untukku partaiku). Saya kira tidak ada masalah perbedaan,” katanya.
Terakhir, Wapres kembali mengimbau kepada seluruh rakyat Indonesia di mana pun berada termasuk di Arab Saudi yang memiliki hak pilih agar menggunakan haknya dengan baik. Ia pun meminta, jangan karena faktor suka atau tidak suka lantas tidak berpartisipasi dalam Pemilu (golput).
“Jadi kalau kita memilih, kita menyampaikan aspirasi kita sendiri yang harus kita pilih. Kemudian juga menggunakan haknya dengan baik. Walaupun ada perbedaan pilihan, kita tetap jaga persaudaraan sesama bangsa dan warga bangsa,” ungkapnya.
KALI DIBACA
No comments:
Post a Comment