INVESTIGASI LAMPUNG - Kekecewaan melanda petani kakao di Kabupaten Lampung Timur setelah menerima bantuan bibit kakao yang dianggap rendah kualitasnya. Bantuan ini seharusnya menjadi dorongan positif bagi petani, namun sayangnya, kualitas bibit yang diterima justru menimbulkan keprihatinan.
Penerima bantuan bibit kakao menilai bahwa bibit yang diberikan oleh pemerintah kabupaten tidak memenuhi standar kualitas yang diharapkan. Kondisi ini dapat berdampak negatif pada hasil panen, kesehatan tanaman, dan produktivitas keseluruhan kebun kakao.
Dalam label biru yang dikeluarkan oleh UPTD BP2MB Balai Pengawasan dan Pengujian Mutu Benih Lampung, terungkap bahwa bibit diproduksi oleh Produsen benih Endrianto dan pengguna benih adalah CV. Jaya Mandiri Agro, Kecamatan Pekalongan, Kabupaten Lampung Timur.
Para petani yang menerima bantuan menyatakan bahwa bibit kakao tersebut tidak efektif dan berpotensi mati karena batang bawahnya terlalu kecil. Kualitas yang rendah ini menjadi sorotan negatif bagi Dinas Tanaman Pangan, Holtikultura, dan Perkebunan Lampung Timur. Mereka menilai bahwa seharusnya, sebelum menentukan pihak penyedia bantuan, kualitas bibit kakao harus menjadi pertimbangan utama untuk menghindari kerugian petani.
Walaupun alasan pasti dari rendahnya kualitas bibit belum diketahui, diperlukan tindakan cepat dari pihak berwenang untuk memastikan bahwa petani menerima bantuan yang bermanfaat. Agar program pertanian dapat berjalan efektif, diharapkan pemerintah segera merespons keluhan ini dan menjamin kualitas bantuan bibit kakao yang diberikan kepada petani.
Fais/*
KALI DIBACA
No comments:
Post a Comment