Binjai – InvestigasiWartaGlobal.id | Ancaman kebakaran di sekolah bukan sekadar teori. Selasa (12/8/2026), tim BPBD sekaligus Pemadam Kebakaran Kota Binjai turun langsung ke SMA Negeri 7 Binjai, menggelar pelatihan yang mempersenjatai para guru dengan keterampilan menghadapi api sebelum menjadi bencana.
Dipandu Suhendra Otto, pelatihan fokus pada penggunaan APAR (Alat Pemadam Api Ringan) secara cepat, tepat, dan aman. Tujuannya jelas: saat api muncul, sekolah tidak boleh hanya menunggu sirene damkar, tetapi harus bisa melakukan langkah pertama penyelamatan.
Data BPBD menunjukkan, kasus kebakaran di fasilitas pendidikan kerap dipicu korsleting listrik, kelalaian penggunaan peralatan, dan keterlambatan respons awal. Program ini masuk dalam Perda Kota Binjai sebagai langkah preventif yang wajib dijalankan di sekolah-sekolah.
Kepala SMAN 7 Binjai, Khaidir Nasution, S.Pd., MM, mengakui sosialisasi ini membuka mata. “Kami jadi paham bahwa pengetahuan memegang APAR sama pentingnya dengan memegang buku pelajaran,” ujarnya.
Kabid BPBD/Pemadam Kebakaran Kota Binjai, Salpius Baros S.ST, menegaskan, “Setiap detik saat kebakaran menentukan. Guru dan staf sekolah harus siap jadi tim pertama yang memutus rantai api sebelum kami tiba.”
Investigasi lapangan InvestigasiWartaGlobal.id menemukan, masih banyak sekolah di Binjai yang belum memiliki APAR memadai atau belum pernah mendapat pelatihan penggunaan. BPBD berjanji, program ini akan menyasar seluruh sekolah, agar potensi kehilangan nyawa dan kerugian akibat kebakaran bisa ditekan seminimal mungkin.
Bagi SMAN 7, pelatihan ini bukan sekadar agenda seremonial, tapi investasi keselamatan yang nyatanya bisa menjadi pembeda antara evakuasi yang sukses atau tragedi yang tak terelakkan.
Editor: Zulkarnain Idrus
KALI DIBACA