LembAHtari dan FJLA Tegaskan, ada Tiga hal Penting harus Dilakukan Pemangku Kekuasaan - Investigasi Warta Global

Mobile Menu

TOP ADS

Responsive Leaderboard Ad Area with adjustable height and width.

More News

logoblog

LembAHtari dan FJLA Tegaskan, ada Tiga hal Penting harus Dilakukan Pemangku Kekuasaan

Sunday, 25 August 2024




Aceh.Ivestigasi.wartaglobal.id ll KUALASIMPANG  – Melihat tak terkendalinya perambahan balakan liar dan alih pungsi di wilayah Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) Sikundur Tenggulung  - Aceh Tamiang membuat gerah dua lembaga besar; Lembaga Advokasi Hutan Lestari (LembAHtari) dan Forum Jurnalis Lingkungan Aceh (FJLA) dan memaksa pihak pemangku kekuasaan mengambil langkah bijak. 

Sebab Degradasi dan Deforestasi di wilayah TNGL semakin tak terkendali dan terus meluas. Dua lembaga ini menyikapi ada tiga langkah penting yang harus diambil oleh para pemangku jabatan serta kekuasaan. 

Tiga langkah penting dimaksud, yakni; 1. Stop dan Hentikan Pembukaan dan Pembabatan TNGL Sikundur Tenggulun di Wilayah Aceh Tamiang. 

2. Inventarisasi, siapa-siapa orang atau kelompok yg menguasai kawasan TNGL Sikundur Tenggulun. 

3. Atur Perencanaan /peruntukan kawasan TNGL Sikundur Tenggulun sesuai Arahan dan Fungsi Lahan secara berkelanjutan, ini tugas Pemerintah Daerah ,secara terbuka dan Transfaran sehingga potensi  Bencana kerusakan Lingkungan bisa diminimalisir. 

Demikian dikatakan Direktur Eksekutif LembAHtari. Sayed Zainal M, SH pada wartawan. Minggu, 25 Agustus 2024 di Kualasimpang. 

Kekesalan dua lembaga tersebut tampak, sebab langkah-langkah tersebut tidak didapat jawaban dari Pemangku Kebijakan di Aceh Tamiang dan Propinsi, apalagi itu;
BBTNGL dan Balai Gakkum Lingkungan Hidup dan Kehutanan untuk mencegah dan menghentikan Pembabatan TNGL Sikundur Tenggulun.


“Data lapangan dari BBTNGL berbeda, sesungguhnya dengan data Lapangan hasil monitoring LembAHtari, Kami sesungguhnya  memiliki data lapangan yang lebih parah, khususnya pembabatan saat ini terus berlangsung bahkan sudah berada di  kawasan TNGL Sikundur Inti, kami akan
melakukan Petisi,” tegas Sayed. 

Dikatakan bahwa; Perambahan dan pembukaan untuk Alih Pungsi, adalah bagian dari andil besar mendatangkan bencana di Kabupaten paling Timur Aceh tersebut. 

Sebab posisi Aceh Tamiang tepat berada pada cekungan permukaan bumi, yang selalu siap di dramatisir oleh bencana alam banjir tahunan dan bandang yang datang dari wilayah hulu Aceh Tamiang, sebab terjadi Degradasi dan Deforestasi besar-besaran. 


Sejurus itu, di atas Aceh Tamiang ada Kabupaten Aceh Timur, Gayo Lues, Kota Langsa dan Kabupaten Langkat [Sumatera Utara]. “Untuk bicara masalah Bencana Banjir juga harus dilibatkan empat Kabupaten – Kota, mengingat eskalasi balakkan tinggi di tiga kabupaten dimaksud. Ini juga harus segera disikapi,” pungkas Sayed. [*].

KALI DIBACA

No comments:

Post a Comment

Whatshop - Tema WhatsApp Toko Online Store Template