Jalan Pantura Kaligawe Semarang-Demak Banjir, Pemudik Terhambat - Investigasi Warta Global

Mobile Menu

TOP ADS

Responsive Leaderboard Ad Area with adjustable height and width.

More News

logoblog

Jalan Pantura Kaligawe Semarang-Demak Banjir, Pemudik Terhambat

Sunday, 7 April 2024
SEMARANG, INVESTIGASI -- Banjir kembali terjadi di jalan Raya Kaligawe Semarang-Demak akibat limpasan rob. Hujan yang mengguyur Kota Semarang, Jawa Tengah, mulai Jumat (5/4) malam hingga Sabtu, menyebabkan Jalan Kaligawe yang merupakan jalur pantura banjir sehingga banyak pemudik bersepeda motor terjebak dan terganggu perjalanannya.

Ketinggian banjir di jalur utama mudik ke arah Demak, Kudus, Pati, hingga Rembang itu sekitar 30 cm.

Kasatlantas Polrestabes Semarang AKBP Yunaldi mengatakan bahwa genangan terparah di tikungan Pasar Kubro arah Jalan Kaligawe, tepatnya di akses tol dalam Kota Semarang, serta depan Rumah Sakit Islam Sultan Agung.

Upaya untuk mengatasi genangan tersebut, kata dia, antara lain dengan memaksimalkan pompa air yang ada untuk mengurangi genangan.

Selain itu, lanjut dia, pengalihan ke jalan lain bagi pemudik bersepeda motor yang akan menuju Demak untuk menghindari jalur pantura ini.

"Pemudik akan diarahkan melalui Simpang Lima, terus sampai Jalan Wolter Monginsidi sebelum kembali lagi ke jalur pantura arah Demak," katanya.

Dari pantauan di lokasi, sejumlah sepeda motor yang nekat melintasi jalan banjir tersebut mogok.

Sebagian besar sepeda motor itu berasal luar Kota Semarang dan Provinsi Jawa Tengah.

Selain itu, kemacetan panjang juga terjadi di Jalan Arteri Yos Sudarso akibat kendaraan yang mengantre saat akan melintas di jalan banjir itu.

Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang menyatakan percepatan penanganan banjir di Jalan Raya Kaligawe terus dilakukan. Salah satunya dengan memaksimalkan fungsi pompa, baik yang portable maupun permanen.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Semarang, Suwarto mengatakan, upaya penanganan penarikan genangan air telah dimaksimalkan menggunakan pompa. Meski begitu, dia menyebut penurunan debit air belum signifikan.

“Sudah ada penurunan, tetapi tidak signifikan dikarenakan Kali Tenggang masih tinggi dan melimpas,” kata Suwarto, Minggu (7/4/2024).

Dikatakan, tertahannya air tak bisa mengalir ke laut lantaran sedang terjadi pasang air laut. Namun dari informasi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menunjukkan banjir rob sedang terjadi pesisir utara Jawa Tengah.

“Ada edaran dari BMKG bahwa air muka laut sedang naik, jadi waspada banjir rob,” kata Suwarto.

Kendati begitu, lanjutnya, upaya pengoptimalan pompa terus dilakukan. Dia menyebut, kondisi itu dapat dilihat di tikungan dan bawah Jembatan Tol Kaligawe yang telah kering.

“Di tikungan dan bawah Jembatan Tol Kaligawe sudah kering, tetapi kami masih standby,” katanya.

Kini fokus dititikkan di depan Rumah Sakit Islam (RSI) Sultan Agung. Menurutnya, di lokasi tersebut masih belum signifikan penurunannya. Pasalnya, debit di Kali Tenggang masih tinggi, dampak pasang air laut.

“Kami sudah melakukan pompanisasi, ditambah hari ini juga mendatangkan tiga pompa dari Solo,” ujarnya, menyebut penambahan pompa tersebut dilakukan oleh Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana.

Suwarto mengatakan, kedalaman air di Jalan Raya Kaligawe bervariasi. Mulai 25 sentimeter (cm) hingga 40 cm. Walau begitu, pihaknya telah menerjunkan pompa portabel di belakang RSI Sultan Agung untuk mempercepat penarikan genangan air.

Total terdapat 12 pompa portabel dan lima dompeng dalam penanganan banjir di jalan nasional tersebut. “Semoga cuaca mendukung, genangan segera surut dan lalu lintas kembali normal,” katanya.

(eko bhaktianto)

KALI DIBACA

No comments:

Post a Comment