Buntut Dugaan Pemukulan Kader PDIP, Ketua DPC Gerindra Kota Semarang Dicopot - Investigasi Warta Global

Mobile Menu

TOP ADS

Responsive Leaderboard Ad Area with adjustable height and width.

More News

logoblog

Buntut Dugaan Pemukulan Kader PDIP, Ketua DPC Gerindra Kota Semarang Dicopot

Monday, 11 September 2023
Joko Santoso

Semarang, INVESTIGASI WARTAGLOBAL.id - Joko Santoso meminta maaf kepada masyarakat, kader, hingga Prabowo Subianto paska dugaan kasus pemukulan terhadap kader PDIP Kota Semarang.

Atas kasus tersebut  Mahkamah Kehormatan Partai (MKP) Gerindra mengadakan rapat. Menurut informasi hasil rapat MKP menjatuhkan sanksi terhadap Joko Santoso.

Keputusan Mahkamah Kehormatan Partai (MKP) Gerindra menjatuhkan sanksi, berupa pencopotan jabatan ketua DPC Gerindra Kota Semarang, kepada Joko Santoso, Minggu (10/9).

Majelis Kehormatan Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) resmi memberhentikan Joko Santoso dari jabatan Ketua Dewan Perwakilan Cabang (DPC) Gerindra Semarang per hari ini, Ahad, 10 September 2023. Joko mendapatkan hukuman itu akibat melakukan kekerasan terhadap kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) pada Jumat kemarin.

Majelis Kehormatan Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) resmi memberhentikan Joko Santoso dari jabatan, Minggu (10/9).

Keputusan pemberhentian itu diumumkan oleh Ketua Majelis Kehormatan Habiburokhman usai menggelar sidang. Menurut dia, dalam sidang, Joko mengaku telah membentak kader PDIP.

"Beliau tadi dalam pengakuannya, mendatangi rumah Kader PDIP. Masuk kemudian juga membentak-bentak. Diakui sendiri, nah itu sudah cukup bagi kami untuk menjatuhkan putusan bahwa yang bersangkutan bersalah dan diberikan sanksi cukup berat.

Atas putusan tersebut, Joko Santoso enggan berkomentar banyak terkait hasil MKP Gerindra, serta buntut dari dugaan pemukulan kepada kader Partai PDI Perjuangan Kecamatan Semarang Utara, Suparjiyanto, Jumat (8/9) lalu. "Langsung ke DPD saja mas, bisa konfirmasi ke Pak Sriyanto," katanya.

Meskipun enggan berkomentar, Joko mengirimkan file berbentuk Word, yang isinya permohonan maaf.

Dalam surat tersebut, Joko yang merupakan warga Jalan Cumi-Cumi, Bandarharjo Semarang Utara, menyampaikan permohonan maaf kepada warga sekitar maupun para kader dan pendukung saya atas kegaduhan yang terjadi di sekitar kediamannya Jumat (8/9) kemarin.

Dalam suratnya, Joko berdalih apa yang ia lakukan semata sebagai bentuk loyalitas, tanggungjawab dan perjuangan saya sebagai kader Partai Gerindra.

"Harapan saya kejadian tersebut tidak terulang di kemudian hari. Sebagai warga negara yang taat hukum, saya akan ikuti proses ini sehingga akan terlihat apa yang sebenarnya terjadi," jelasnya Joko dalam surat tersebut.

"Saya sebagai kader partai akan taat dan patuh terhadap putusan yang diambil DPP melalui Mahkamah Kehormatan Partai. Demikian yang saya sampaikan, sekali lagi mohon maaf kepada Pak Prabowo, Pimpinan Partai dan semua struktur dan Steakholder Partai atas tidak kenyamanan yang saya lakukan," ungkapnya. (*)

KALI DIBACA

No comments:

Post a Comment