Ketua Asosiasi Petani Kakao Provinsi Lampung dan ADVOKAT, Mengomentari Dugaan Tindak Pidana Korupsi Mafia Pupuk Menunggu Kejelasan, di Kecamatan Gading Rejo, Kabupaten Pringsewu. - Investigasi Warta Global

Mobile Menu

TOP ADS

Responsive Leaderboard Ad Area with adjustable height and width.

More News

logoblog

Ketua Asosiasi Petani Kakao Provinsi Lampung dan ADVOKAT, Mengomentari Dugaan Tindak Pidana Korupsi Mafia Pupuk Menunggu Kejelasan, di Kecamatan Gading Rejo, Kabupaten Pringsewu.

Wednesday, 28 June 2023


LAMPUNG INVESTIGASI - Kasus dugaan tindak pidana korupsi yang melibatkan sindikat mafia pupuk di Kecamatan Gading Rejo, Kabupaten Pringsewu tahun anggaran 2020 dan tahun anggaran 2021 terus mengundang perhatian publik. Kejaksaan Negeri Pringsewu mengeluarkan surat perintah penyelidikan bidang tindak pidana khusus dan membentuk sepuluh tim jaksa guna menyelidiki kasus yang melibatkan banyak pihak ini.


Menurut keterangan Ade, juru bicara Kejaksaan Negeri Pringsewu, pada Jumat (3/6/2022), dugaan tindak pidana korupsi ini menyeret nama mafia pupuk yang diduga terlibat dalam pengalihan pupuk subsidi yang seharusnya diberikan kepada petani lokal. Sindikat tersebut diduga melakukan manipulasi dalam penyaluran pupuk subsidi, yang berujung pada kerugian negara yang cukup besar.


"Dalam upaya memberantas tindak pidana korupsi di Kabupaten Pringsewu, Kejaksaan Negeri Pringsewu telah mengeluarkan surat perintah penyelidikan bidang tindak pidana khusus dan membentuk sepuluh tim jaksa. Kami berharap, melalui langkah-langkah ini, kasus ini dapat terungkap dan pelaku-pelaku yang bertanggung jawab dapat ditindak sesuai hukum yang berlaku," ujar Ade.


publik juga Menunggu sampai sejau mana kejelasan kasus ini belum ada info sama sekalai. dengan adanya bukti surat panggilan dengan Nomor 04/I.8.20/Fd/07/2022 yang ditujukan kepada seorang pihak bernama Subasri. Hingga saat ini, informasi lebih lanjut mengenai isi panggilan tersebut masih belum diketahui oleh publik, sehingga menimbulkan kebingungan dan tanda tanya.


Kehadiran surat panggilan ini semakin memperkuat dugaan adanya keterlibatan individu-individu tertentu dalam kasus mafia pupuk di Kecamatan Gading Rejo. Publik sangat mengharapkan agar proses penyelidikan dan penegakan hukum dapat berjalan dengan transparan dan adil, sehingga kebenaran dapat terungkap dan pelaku-pelaku yang terlibat dapat diadili sesuai dengan hukum yang berlaku.


Hingga berita ini diturunkan, bilum ada informasi dari Kejaksaan Negeri Pringsewu yang terus melakukan penyelidikan secara intensif terkait kasus ini. Publik pun diharapkan untuk tetap bersabar dan memberikan dukungan kepada aparat penegak hukum agar dapat mengungkap kebenaran secara menyeluruh dan memberikan keadilan kepada seluruh pihak yang terdampak.


"Dikutip Dari KOMPOS.TV" Jumat, 10 Februari 2023 | 12:56 WIB, Kejaksaan Negeri (Kejari) Pringsewu telah berhasil melakukan penyitaan terhadap dokumen penyaluran pupuk dari produsen ke distributor dalam perkara dugaan tindak pidana korupsi adanya praktik mafia pupuk di Kecamatan Gadingrejo Kabupaten Pringsewu TA 2020 dan TA 2021. Hal tersebut diungkapkan Kepala Kejari Pringsewu, Ade Indrawan melalui Kepala Seksi Intelijen Kejari Pringsewu, Median Suwardi, pada Senin 01 Agustus 2022,


Tapi sapai saat ini belum ada kejelasan yang bisa di dapatkan, menurut Advokat Hegki Irawan., SH.,MH Yang di Hubungi INVESTIGASI Warta Global Menyampaikan, Bahwa di Konfirmasi Saja Ke kejati. "Kenapa harus pusing-pusing ya di konfirmasi saja ke kejati Agar lebih jelas" Ujar Beliau.



Di tempat lain, Ketua Asosiasi Petani Kakao Provinsi Lampung, Fajar Sasora, S.I.P., M.SI, menjelaskan adanya dugaan praktik mafia pupuk yang terjadi karena petani kesulitan memperoleh pupuk dan dipermainkan oleh para pengusaha. Menurutnya, inilah bentuk manipulasi yang dilakukan oleh pihak-pihak tertentu. Fajar Sasora, yang akrab dipanggil Bang Fajar, juga menjelaskan bahwa biasanya pupuk yang dimainkan adalah jenis pupuk yang tidak memenuhi kriteria subsidi pertanian.


Selain menjabat sebagai Ketua Asosiasi Petani Kakao, Fajar Sasora juga aktif sebagai dosen di salah satu kampus di Kota Bandar Lampung. Ia terus terjun ke lapangan untuk memantau kondisi petani, terutama di daerah Pringsewu dan Tanggamus. "Saya hampir seminggu sekali melakukan kunjungan ke petani-petani tersebut," ujar Fajar Sasora.


0 KALI DIBACA

No comments:

Post a Comment