Hal-Sel, INVESTIGASI.id - Meskipun mencapai 72 persen atau Rp 25 miliar melalui Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang bersumber dari retribusi Tenaga Kerja Asing (TKA), Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Halmahera Selatan (HAL-SEL), Maluku Utara (MALUT), belum mempunyai data angka ketenagakerjaan Pribumi dan angka representasi tingkat pengangguran yang teratasi. Hal ini diketahui saat awak media menjumpai Plt Kepala Disnaker Halmahera Selatan, Noce Totononu. Senin, 22/07/2024.
Dalam wawancara tersebut, Noce Totononu mengungkapkan bahwa sampai saat ini, dinas yang dipimpinnya belum memiliki data resmi yang menjadi pegangan terkait jumlah ketenagakerjaan maupun angka pengangguran di wilayah tersebut. "Kami mengakui bahwa sampai sekarang belum ada data yang menjadi pegangan dinas terkait, khususnya sudah berapa banyak angka tingkat ketenagakerjaan dan bagaimana kami mengatasi angka tingkat pengangguran," ujar Noce.
Pernyataan ini tentu menjadi perhatian publik, mengingat pentingnya data ketenagakerjaan dalam merumuskan kebijakan yang efektif untuk mengurangi pengangguran dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Noce juga menambahkan bahwa pihaknya tengah berupaya untuk segera mengumpulkan data tersebut agar dapat digunakan sebagai dasar pengambilan kebijakan di masa mendatang.
Namun, Noce juga menyoroti kendala yang dihadapi dalam proses pengumpulan data. Salah satunya adalah keterbatasan sumber daya manusia dan teknologi yang dimiliki oleh Disnakertrans Halmahera Selatan. "Kami menghadapi berbagai tantangan, terutama dalam hal sumber daya manusia yang terbatas dan teknologi yang belum memadai. Ini menjadi kendala utama dalam mengumpulkan dan mengolah data ketenagakerjaan dengan akurat," tambah Noce.
Disnakertrans Halmahera Selatan saat ini sedang merencanakan beberapa langkah strategis untuk mengatasi kendala tersebut. Salah satu langkah yang diambil adalah bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk Badan Pusat Statistik (BPS) dan lembaga penelitian independen, untuk mendapatkan data yang lebih akurat dan terkini. Selain itu, Disnakertrans juga berencana untuk meningkatkan kapasitas sumber daya manusia melalui pelatihan dan peningkatan keterampilan di bidang teknologi informasi.
Tidak hanya itu, Noce juga menekankan pentingnya peran serta masyarakat dalam proses pengumpulan data ini. Menurutnya, partisipasi aktif dari masyarakat, terutama para pekerja dan pengusaha, sangat dibutuhkan untuk mendapatkan data yang valid dan akurat. "Kami mengajak seluruh masyarakat terutama pemerintah Desa untuk berpartisipasi aktif dalam memberikan informasi yang dibutuhkan. Hanya dengan kerja sama yang baik antara pemerintah dan masyarakat, kami bisa mendapatkan data yang akurat dan dapat diandalkan," jelas Noce.
Sementara itu, Kademisi Universitas Nurul Hasan Bacan (UNSAN) Maulana MPM. Djamal Syah juga memberikan perhatian serius terhadap masalah ini. Maulana MPM. Djamal Syah menyatakan bahwa pihaknya akan terus mengawasi kinerja Disnakertrans dalam pengumpulan data ketenagakerjaan dan pengangguran. "Kami akan memastikan bahwa Disnakertrans bekerja dengan maksimal untuk mengumpulkan data yang dibutuhkan. Ini sangat penting untuk perumusan kebijakan yang tepat sasaran," Kata Maulana Sapaannya.
Maulana MPM. Djamal Syah juga menambahkan bahwa sebagai akademisi siap memberikan dukungan, baik dalam bentuk solusi maupun kebijakan, untuk mendukung upaya Disnakertrans dalam mengatasi kendala yang dihadapi. "Kami siap memberikan dukungan penuh, termasuk dari konsep, untuk memastikan bahwa Disnakertrans dapat mengatasi kendala yang ada dan berhasil mengumpulkan data yang akurat," tambah Maulana.
Di sisi lain, masyarakat Halmahera Selatan berharap agar pemerintah daerah dapat segera menyelesaikan masalah ini. Salah satu warga, Ahmad, mengungkapkan kekhawatirannya terhadap tingginya angka pengangguran di daerah tersebut. "Kami sangat berharap pemerintah dapat segera mengatasi masalah ini. Pengangguran yang tinggi menjadi beban bagi masyarakat dan kami berharap ada solusi yang nyata," ujar Ahmad.
Ahmad juga menekankan pentingnya data yang akurat untuk merumuskan kebijakan yang efektif. "Tanpa data yang akurat, kebijakan yang dibuat bisa tidak tepat sasaran. Kami sangat berharap Disnakertrans bisa segera menyelesaikan pengumpulan data ini," tambahnya.
Dengan demikian, meskipun Disnakertrans Halmahera Selatan telah berhasil meningkatkan PAD melalui retribusi TKA, masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan untuk mengatasi masalah pengangguran di wilayah tersebut. Upaya untuk mengumpulkan data ketenagakerjaan yang akurat dan terkini menjadi langkah awal yang sangat penting dalam merumuskan kebijakan yang efektif dan tepat sasaran.
Dalam jangka panjang, diharapkan dengan adanya data yang akurat, Disnakertrans Halmahera Selatan dapat merumuskan berbagai program dan kebijakan yang dapat meningkatkan lapangan kerja dan mengurangi angka pengangguran. Selain itu, kerja sama yang baik antara pemerintah, masyarakat, dan pihak swasta juga menjadi kunci keberhasilan dalam mengatasi masalah ketenagakerjaan di Halmahera Selatan.
Reporter: Wan
KALI DIBACA
No comments:
Post a Comment